Page 34 - Tanah dan Ruang untuk Keadilan dan Kemakmuran Rakyat
P. 34

sumber  –  sumber  daya  alam  Indonesia  dimonopoli  dan  ter-
                 konsentrasi  pada  sejumlah  golongan  tertentu.  Konsorsium
                 Pembaruan Agraria (Friana 2017) menyebutkan dari seluruh
                 wilayah  daratan  di  Indonesia,  71  %  dikuasai  korporasi  ke-
                 hutanan dan 23% dikuasai korporasi perkebunan skala besar.
                 Sementara  rakyat  kecil,  hanya  menguasai  sisanya  saja.
                 Sehingga dampaknya satu persen orang terkaya di Indonesia
                 menguasai 50,3 % kekayaan nasional, dan 10 % orang terkaya
                 menguasai 7% kekayaan nasional.
                       Penjelasan  atas  mengapa  ketimpangan  agraria  terjadi
                 salah satunya berkisar oleh sebab kebijakan agraria yang dari
                 awal  “timpang”.    Timpang  di  sini,  dalam  artian  memberikan
                 akses dan aset yang besar kepada segelintir golongan melalui
                 apa  yang  disebut  Ismail  (2007)  sebagai  kebijakan-kebijakan
                 yang  berprinsip  pada  jabaran  asas  universalitas  daripada
                 partikularitas,  jabaran  asas  individualitas  daripada  kolektiv-
                 itas serta jabaran asas askriptif menjadi pencipataan prestasi.
                                                                      1
                 Hal ini dilakukan guna memacu pertumbuhan perekonomian
                 dan  dengan  asumsi  bahwa  dengan  pertumbuhan  ekonomi
                 tinggi,  maka  persoalan  kemiskianan  dan  ketimpangan  akan
                 turut teratasi. Namun demikian, konsekuensi dari asumsi ter-
                 sebut,  dalam  perkembangannya,  tidak  mudah  direalisasikan.
                 Karena  yang  terjadi  kemudian  adalah  peminggiran  hak-hak





                 1  Ismail (2007)  menyatakan bahwa yang dimaksud jabaran asas uni-
                 versalitas  merupakan  penempatan  semua  subjek  hukum  dalam
                 kedudukan dan pemberian akses yang sama, jabaran asas individuali-
                 tas yang lebih menekankan pada kepentingan individu serta jabaran
                 asas  penciptaan  prestasi  melalui  seleksi  permohonan  hak  (atas
                 tanah)  berdasarkan  kapasitas  yang  dimiliki  guna  mencapai  tujuan
                 pertumbuhan ekonomi.


                                                                      3
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39