Page 39 - Tanah dan Ruang untuk Keadilan dan Kemakmuran Rakyat
P. 39

Maka  praktis,  hasil  –  hasil  sumber  daya  agraria  tidak  dapat
               dinikmati secara optimal untuk segenap rakyat Indonesia. Hal
               ini juga dapat dikatakan kontraproduktif dengan tujuan pem-
               berian  “hak  menguasai  (dari)  negara”  yakni,  untuk  sebesar-
               besar kemakmuran rakyat.

               Memberantas Korupsi dan Memperbaiki Tata Kelola
                     Jika persoalan ketimpangan agraria merupakan akibat
               dari tata interaksi institusi ekonomi dan institusi politik yang
               cenderung  koruptif.  Maka  penyelesaian  atas  ketimpangan
               agraria tidak cukup sekadar redistribusi aset dan pembukaan
               akses  sumber-sumber  agraria.  Lebih  dari  itu,  upaya  yang
               perlu  dilakukan  meliputi:  pemberantasan  korupsi  sumber
               daya dan perbaikan tata kelola sumber daya agrarian dengan
               mendoronng  good  resources  governance  (Hardjasoemantri
               2003).
                     4
                     Dalam  hal  ini  perlu  diperhatikan  dua  hal  yakni
               menyangkut regulasi/kebijakan dan institusi.  Dalam konteks
               regulasi, perlu dikaji untuk diperbaiki pengaturan-pengaturan
               yang masih bersifat state capture, memungkinkan asymmetric
               information,  memberikan  diskresi  luas  dalam  pengelolaan
               sumber daya tanpa adanya pengawasan yang memadai. Juga
               perlu  diupayakan  “pembaruan”  hukum  agraria  yang  betul-
               betul berpedoman pada prinsip keadilan sosial, keberlanjutan
               serta demokratisasi pengelolaan sumber daya agraria. Secara
               konkret  hal  ini  dapat  dilakukan  misalnya  melalui  kebijakan


               4  Hardjasoemantri (2003) menekankan pentingnya pemahaman atas
               sejumlah  prinsip  –  prinsip  yang  mendasari  good governance  itu
               sendiri yang antara lain: partisipasi masyarakat; tegaknya supremasi
               hukum; transparansi; berorientasi pada konsensus; kesetaraan, efek-
               tivitas; efisiensi dan akuntabilitas.

                8
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44