Page 43 - Tanah dan Ruang untuk Keadilan dan Kemakmuran Rakyat
P. 43
AGRARIAN TRANSFORMATION DALAM
PERSPEKTIF KONSTITUSI: KEBIJAKAN
REFORMA AGRARIA NEO-POPULIS SEBAGAI
ANTITESIS KAPITALIS
Sandy Halim
Pendahuluan
Miskonsepsi terbesar reforma agraria (RA) di
Indonesia dewasa kini adalah pengidentikkan RA dengan ke-
bijakan Pendafataran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) se-
bagai agenda liberalisasi terselubung organisasi neolib dunia
(Subjudul 2). Ironinya, bahkan pemaknaan kebijakan RA yang
disangka memadai yakni kebijakan penataan ulang struktur
kepemilkan dan penguasaan tanah (Landreform) gagal di-
tegakkan sebab berangkat dari pendekatan hukum lahir pada
ruang hampa (Subjudul 3). Sejatinya sejak Ketetapan MPR No.
IX Tahun 2001, RA tidak dapat dimaknai sekadar Landreform
(LR) namun harus pula mencakup accessreform (AR) di dalam
-nya (Subjudul 4). Oleh karena itu, tujuan dari paper ini adalah
mengusung konsep RA yang implementatif dengan memper-
timbangkan aspek sosial politik dan berkeadilan dan berjiwa
neo-populis dengan integrasi konsep agribisnis dalam RA
yang menjamin kesejahteraan petani.
Pendafataran Tanah Sistematis Lengkap sebagai
Konkretisasi Agenda Neoliberal Terselubung Bank Dunia
Peran bank Dunia tidak dapat dipisahkan dari agenda
pendaftaran tanah sebagai pintu masuk pembentukan pasar
tanah (land market) yang kemudian berbentuk suatu proyek
12