Page 45 - Tanah dan Ruang untuk Keadilan dan Kemakmuran Rakyat
P. 45

Bahkan  apabila  merujuk  pada  dokumen  Kantor  Staf
               Kepresidenan  (KSP)  yakni  Strategi  Nasional  Pelaksanaan
               Reforma  Agraria  2016-2019  (KSP  2016),  enam  program
               prioritas  diimplementasikan  secara  bertahap  dan  program
               Kepastian  Hukum  dan  Legalisasi  Hak  atas  Tanah  Objek
               Reforma Agraria dilakukan hanya setelah program Penataan
               Penguasaan  dan  Pemilikan  Tanah  Obyek  Reforma  Agraria
               telah terlaksana. Dengan kata lain, kepastian hukum dan legal-
               isasi pemilikan tanah hendaknya ditempatkan sebagai bagian
               akhir  yang  dijalankan  diujung  setelah  redistribusi  tanah  di-
               lakukan.

               Kegagalan Perumusan Kebijakan Landreform yang
               Implementatif
                     Kebijakan  LR  sejak  tahun  1960  sampai  saat  ini  masih
               belum  dapat  mencapai  tujuan  politik  hukumnya  yakni  pe-
               merataan  kepemilikan  dan  penguasaan  lahan  terbukti  dari
               data  BPS,  (‘Ketimpangan  Kepemilikan  Lahan’  2018)  selama
               empat dekade rasio gini kepemilikan lahan berfluktuasi pada
               rentang  0,5-0,72  (dengan  kategorisasi  ketimpangan  sedang
               0,4<G<0,5  dan  ketimpangan  tinggi  G>0,5).  Analisis  terhadap
               paradigma mandulnya kebijakan LR akan dibahas dengan tiga
               rangkaian  yakni  pertama,  ketiadaan  pertimbangan  sosial
               politik  dalam  perumusan  kebijakan  LR,  kedua,  kurangnya
               pendataan  lengkap  sebagai  prasyarat  perumusan  kebijakan
               LR yang tepat, dan ketiga, kebijakan LR dengan pendekatan all
               or nothing adalah bentuk ketidakadilan.
                     Perihal  pertama,  titik  berat  terhadap  aspek  sosial
               politik  ini  diketengahkan  oleh  (Lipton  2009,  141)  dengan
               menyatakan  “The third step is to predict their administrative
               and  political  feasibility,  and  the  risks  of  EEA”.  Jejak  historis
                14
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50