Page 35 - Tanah dan Ruang untuk Keadilan dan Kemakmuran Rakyat
P. 35

masyarakat atas sumber daya agraria dan terkonsentrasinya
               sumber daya agraria pada gologan tertentu.
                     Meskipun  demikian,  jika  hendak  mengkaji  melampaui
               teks hukum dan kebijakan yang tampak di ranah publik, maka
               dalam  lahirnya  kebijakan  agraria  yang  demikian  itu  dapat
               pula ditemukan suatu pola global yang mana mengindikasikan
               peranan  institusi  politik-ekonomi  beserta  paradigma  pem-
               bangunan yang diusungnya yang berpengaruh signifikan atas
               hasil-hasil kebijakan agraria yang dikeluarkan. Stiglitz (2012)
               misalnya,  secara  tegas  menyebut  bahwa  ketimpangan  tidak
               terjadi  begitu  saja,  melainkan  didesain  (secara  sengaja
               maupun tidak) melalui hasil dari tindakan pemerintah.
                     Begitu  pula  yang  diungkapkan  oleh  Acemoglu  dan
               Robinson (2010) bahwa perbedaan institusi-institusi ekonomi
               dan tata hukum yang mengatur soal mekanisme ekonomi dan
               insentif berpengaruh pada tingkat kemakmuran. Lebih lanjut,
               Acemoglu  dan  Robinson  (2010)  mencontohkan  antara
               institusi  ekonomi  dan  institusi  politik  mempunyai  sinergi
               yang  kuat,  di  mana  institusi  politik  ekstraktif   melahirkan
                                                         2
               institusi-institusi  ekonomi  yang  ekstraktif  yang  mengeruk
               sumber  daya  sebagian  besar  masyarakat  untuk  segolongan
               elit.  Lalu  kemudian,  menjadi  pertanyaan  mengapa  interaksi
               antar institusi tersebut tidak beriorientasi kepada pilihan ke-
               makmuran rakyat? Secara ringkas, dapat ditangkap dari pen-
               jelasan  Acemoglu  dan  Robinson  (2010)  bahwa  hal  ini  ber-
               kaitan  dengan  kepentingan  penguasa  yang  dalam  hal  ini


               2   Acemoglu  dan  Robinson  (2010)  menyatakan  bahwa  institusi  politik
               ekstraktif ditandai dengan adanya penempatan kekuasaan di tangan sege-
               lintir  kecil  kelompok  elit.  Selain  itu  institusi  politik  berperan  dalam
               menentukan siapa dan untuk tujuan apa kekuasaan itu diberikan dan akan
               digunakan.

                4
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40