Page 44 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 44
Negara
Negara memiliki peran penting dalam mengelola sumber
daya alam, termasuk memiliki otoritas dalam mengatur usaha
ekonomi yang terkait dengan eksploitasi sumber daya alam.
Dalam memainkan peranannya, sering kali negara mengalami
kontradiksi. Di satu sisi negara harus melakukan pembangunan
ekonomi untuk mendapatkan pemasukan negara, di sisi lain
negara harus menjaga lingkungan dari segala kerusakan. Banyak
ahli mengungkapkan bahwa tumbuhnya kekuasaan negara
modern diasosiasikan dengan perkembangan kapitalisme global.
Hal ini terjadi karena negara harus menyediakan barang publik
seperti infrastruktur sosial dan isik Usman : .
Globalisasi yang terjadi pada saat ini sangat memengaruhi
sikap negara berkembang dalam pembangunan. Negara hanya
berperan dalam rangka memfasilitasi akumulasi kapital untuk
mendorong industrialisasi dalam skala global (Petras dan
Veltmeyer 2014: 32). Padahal, ketika industrialisasi semakin
berkembang, ada beberapa implikasi (Bryant 1998: 57). Pertama,
pencarian yang disponsori negara diasosiasikan dengan usaha
untuk memaksimalkan ekstraksi sumber daya alam, misalnya
ketika negara Dunia Ketiga melakukan ekstraksi untuk ekspor.
Proses ini mempercepat marginalisasi ekonomi dan politik pada
kelompok akar rumput (grassroots), yang memang cenderung
lemah. Kedua, perkembangan industri yang disponsori negara
berhubungan dengan polusi udara, tanah, dan air yang meningkat
karena adanya proses manufaktur. Negara Dunia Ketiga juga
menarik perusahaan transnasional dan mendirikan industri lokal.
Pengaruh industrialisasi hampir selalu membawa dampak
negatif bagi kesejahteraan masyarakat lokal dan keberlanjutan
lingkungan. Dalam posisi ini, negara lebih mementingkan
keuntungan ekonomi dan politik. Bryant dan Bailey (1997)
Pendahuluan 19