Page 104 - Biografi Managam Manurung
P. 104

Managam Manurung: Sestama BPN RI ...  89

              sudah pasrah dengan keadaan. Apa yang tercantum dalam Un-
              dang-Undang Otonomi Daerah sudah demikian adanya dan tidak
              bisa ditawar-tawar lagi. Yang terpikirkan ketika itu hanya mem-
              persiapkan diri untuk melaksanakan sisa tugas dan kewenangan
              yang tidak bisa dikerjakan oleh daerah. Sisa tugas inilah yang
              menjadi setitik harapan bahwa kewenangan pusat masih akan
              dipertahankan. Apabila hal serupa ini yang terjadi, maka bisa
              dipastikan bahwa BPN hanya akan berupa satu direktorat saja.
              Berbagai perdebatan  dari mulai: substansi UU, pendelegasian
              kewenangan, substansi kewenangan yang diserahkan, sampai
              pada kemungkinan upaya penyelamatan BPN agar tetap eksis
              dan menjadi instansi vertikal di bawah presiden, terus mewarnai
              rapat-rapat yang digelar.
                  Terbersit tanya di benak Pak Managam ketika itu, ‘Apakah
              daerah memang sudah siap melaksanakan otonomi bidang
              pertanahan?’.  Apabila  kenyataannya  belum  siap  baik  secara
              infrastruktur,  SDM maupun  kapabilitasnya, justru bencanalah
              yang akan datang kalau urusan pertanahan dipaksakan tetap
              diserahkan ke daerah. Secara cermat Pak Managam kembali mem-
              baca dan mengkaji amanat UU tentang pemerintahan daerah
              tersebut. Disebutkan bahwa pusat dalam hal ini BPN berwenang
              untuk menerbitkan  norma  standar  dan  standar operational
              prosedur (SOP)  kebijakan pertanahannya. Hal ini berarti ada
              norma induk/pokok yang masih menjadi kewenangan pusat,
              bukan pada sisa/pecahan kewenangan daerah yang tidak bisa
              dilakukan seperti masalah sengketa dan Hak Pengelolaan.
                  Kekhawatiran lain yang muncul ketika itu adalah memi-
              kirkan langkah yang paling tepat. BPN tidak boleh salah langkah,
              karena sekali salah langkah maka kewenangan tersebut tidak
              akan bisa ditarik lagi. Berkali-kali Pak Managam membaca dan
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109