Page 107 - Biografi Managam Manurung
P. 107

92    Oloan Sitorus, Dwi Wulan P., Widhiana HP.


           mengajukan hal tersebut, termasuk pertanyaan dari Kepala Biro
           Hukum Seskab Edy Sudibyo, S.H. Sindiran yang cukup keras
           juga muncul ketika itu, yang menuduh BPN seakan menghalang-
           halangi pelaksanaan otonomi daerah.
               Dalam berbagai kesempatan,    Pak Managam kembali
           menegaskan bahwa maksud ketentuan ini hanya untuk
           mewujudkan   unifikasi hukum. Artinya  agar  daerah  jangan
           menerbitkan peraturan hukum khususnya terkait pertanahan
           terlebih dahulu. Unifikasi hukum berarti di seluruh wilayah In-
           donesia berlaku satu aturan hukum secara nasional.

               Perjuangan dan sepak terjang Pak Managam dalam mempertahankan BPN
               RI sebagai instansi vertikal lepas dari gelombang otonomi daerah ini
               diamini oleh Pak Lutfi Nasution. Dalam halaman 267-268 buku biografi
               Pak Lutfi “Lutfi Nasoetion, Cum Laude Gunung Salak” setebal 342
               halaman disebutkan bahwa Pak Managam banyak tahu soal permasalahan
               ini. Pak Managam  menyitir tentang adanya keinginan segelintir kepala
               daerah yang merasa kekuasaannya tidak lengkap jika tanah belum masuk
               kekuasaan dan kewenangan mereka. Untunglah, Pemerintah menyadari
               hal ini demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
               diterbitkan Keppres untuk mengawal agar otonomi tidak disalahartikan.
               “Kekuasaan pertanahan tidak boleh diserahkan kepada Pemerintah Daerah.
               Tanah air harus centralized karena salah satu jiwa pemahaman pemikiran
               Soekarno adalah NKRI. Jika tanah diotonomkan, itu sama artinya
               menyuburkan bibit federalisme.”

               Pada akhirnya Keppres pun disetujui. BPN RI segera mela-
           kukan sosialisasi kepada seluruh jajarannya. Untuk mensosiali-
           sasikannya terbitlah surat pengantar yang ditandatangani Kepala
           BPN, Bapak Soerjadi Soedirja, yang berisi  petunjuk teknis pada
           seluruh pemerintah daerah di Indonesia bahwa P3D tidak dise-
           rahkan kepada daerah dan pelaksanaannya menunggu petunjuk
           lebih lanjut.
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112