Page 111 - Biografi Managam Manurung
P. 111
96 Oloan Sitorus, Dwi Wulan P., Widhiana HP.
300 (tiga ratus ) bidang tanah/satu kabupaten misalnya. Pak
Managam menyampaikan kepada stafnya agar SK pangkat dalam
kepegawaian juga dibuat dengan model seperti itu. Ide ini di-
perolehnya karena ia pernah melihat praktik pembuatan SK
serupa itu di sekretariat negara (Setneg). Jadi seandainya terdapat
300 (tiga ratus) pejabat yang naik pangkat, maka presiden cukup
menandatangani 1 (satu) SK saja. Hal ini akan lebih efisien dan
efektif.
Langkah selanjutnya yang dilakukan Pak Managam adalah
menerbitkan SK kenaikan pangkat untuk pegawai BPN RI se-
provinsi Sumatera Utara. Saat itu tercatat ada 90 (sembilan
puluh) yang mengajukan kenaikan pangkat, namun berkas yang
ada baru berjumlah 85 (delapan puluh lima) orang. Pak Managam
tidak mau memproses penerbitan SK tersebut apabila belum
beres keseluruhannya. Jadi ketika kesembilan puluh berkas
tersebut sudah siap, maka SK baru bisa diterbitkan. Pak Managam
juga menaruh kepercayaan yang besar terhadap para stafnya,
jadi berkas yang sudah masuk dan dinyatakan lengkap langsung
akan ditandatangani tanpa diperiksa lagi. Pak Managam menilai
bahwa teguran yang pernah diberikan terkait ketelitian dan kehati-
hatian dalam bekerja tersebut, akan terus menjadi pengingat
untuk tidak mengulang kesalahan yang sama. Semenjak saat itu,
pekerjaan yang menumpuk di Biro Orpeg berangsur-angsur
selesai dan berjalan lancar.
Di balik kegemilangan prestasi kerja yang ditorehkan melalui
terobosan dan inovasinya, masih banyak yang memandang sinis
terhadap kinerjanya. Banyak pihak dari internal BPN RI yang
menilai bahwa terobosan dalam bidang kepagawaian yang dila-
kukan Pak Managam semata-mata hanya ingin menumpuk
kekayaan dan mencari keuntungan pribadi. Ada kecurigaan pada