Page 112 - Biografi Managam Manurung
P. 112
Managam Manurung: Sestama BPN RI ... 97
waktu itu, bahwa untuk memuluskan seseorang naik pangkat/
jabatan, mereka harus rela memberikan “upeti” agar SK-nya
segera terbit. Maka melalui terobosan yang dilakukan Pak Mana-
gam melalui sistem SK kolektif, bisa dipastikan bahwa uang yang
masuk ke kantongnya akan semakin besar. Itulah kiranya yang
menjadi topik hangat yang memenuhi surat-surat kaleng yang
mulai mengalir ke meja kerjanya. Namun hal tersebut sama sekali
tidak menyurutkan langkahnya untuk membangun sistem kepe-
gawaian yang efektif, efisien, cepat, dan berbiaya murah.
Perjuangan Pak Managam untuk menegakkan sistem yang
dibangunnya benar-benar dilakukan dengan cukup keras. Pak
Managam sempat memindahkan beberapa staf BPN RI yang
diketahui menerima suap terkait urusan kepegawaian tersebut.
Gelombang mosi tidak percaya masih terus menghampirinya
ketika itu. Di saat meja kerjanya sudah mulai kosong karena
berkas kepegawaian sudah diselesaikan, kini justru berganti
dengan tumpukan surat kaleng yang menyudutkannya. Pak Mana-
gam bahkan pernah diperiksa oleh pengawasan BPN RI terkait
dugaan penarikan pungutan uang fotocopy surat keputusan
pengangkatan sebesar Rp.20.000,- terhadap 50 (lima puluh)
orang Calon Pegawai Negeri Sipil dari formasi umum yang dila-
kukan di Bogor. Namun semua badai ini akhirnya berlalu karena
tidak terbukti kebenarannya. Pak Managam senantiasa bekerja
dengan penuh kejujuran dan ketekunan sehingga tidak pernah
gentar menghadapi berbagai tudingan yang memang tidak
dilakukannya. Pak Managam masih mengingat apa yang disam-
paikan Pak Idham pada saat ekspose hasil penyelidikan bidang
pengawasan seperti dikenangnya: “Pak Managam sedang mem-
perbaiki sistem kepegawaian di sini kok kita ribut. Ya nggak ada
masalah, malah kebalikannya sistem pelayanan kita sudah bagus.”