Page 151 - Biografi Managam Manurung
P. 151
136 Oloan Sitorus, Dwi Wulan P., Widhiana HP.
memulai dengan penataan sarana dan lingkungan kantor terlebih
dahulu. Sepanjang ada dananya akan digunakan untuk merehab
atau membangun ruangan yang layak, lebih bersih dan lebih terbuka.
Ruangan arsip, ruangan kerja, toilet dan taman, semuanya dibenahi.
Tidak mengherankan jika kemudian di lingkungan BPN RI setelah
beliau menjadi Sestama, perbaikan Gedung BPN RI bisa berubah
lebih baik seperti yang kita sudah nikmati dan saksikan bersama.
Terobosan-terobosan perubahan sistem yang dirasa menjadi
sumbatan atau sumber kelambatan di dalam proses Kenaikan
Pangkat di BPN RI dengan sistem Meja Bersih, menjadi Kesan saya
kepada beliau yang boleh dikatakan sebagai upaya maju, ditandai
dengan tidak adanya keterlambatan serta turunnya Surat Keputusan
tepat waktu. Transparansi yang dimulai di Biro Orpeg ini, menjadi
semangat yang menular sampai ke bidang pelayanan di daerah-
daerah. Plt Kakanwil BPN Provinsi Jawa Timur, dimanfaatkan betul
oleh Pak Managam untuk berkoordinasi dengan Gubernur Jawa
Timur yang waktu itu getol mendorong BPN agar Sertipikat Massal
dikembangkan di 34 Daerah Tingkat II se Jawa Timur. Konsekuensi-
nya, penyuluhan lewat Baliho yang berfotokan Pak Managam dan
Gubernur Jawa Timur dilakukan, sebagai ajakan untuk menser-
tipikatkan tanahnya.
Ada hal yang krusial waktu itu, yakni soal biaya misal, apakah
harus dibedakan per bidang atau dibuat sama saja?. Gubernur berha-
rap ditetapkan sama rata seperti Sertipikasi Program Strategis
Pertanahan, agar lebih banyak masyarakat yang ikut karena bisa
menjangkau biaya yang terjangkau. Padahal, jika persertipikatan
swadaya maka besar kecilnya disesuaikan dengan luasan bidang
masing-masing. Pengalaman inilah kemudian, dalam PP 13 Tahun
2010 Tentang Jenis dan Tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak
yang berlaku pada Badan Pertanahan Nasional, telah diakomo-