Page 150 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang Sebagai Basis Integrasi Bangsa
P. 150

Masyarakat  berhak  untuk  dilibatkan  dalam  penga-
              turan  tata  ruang,  hal  tersebut  terdapat  dalam  butir  d

              Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
              Ruang  disebutkan  bahwa  keberadaan  tata  ruang  yang
              terbatas  dan  pemahaman  masyarakat  yang  berkembang
              terhadap  pentingnya  penataan  ruang  yang  transparan,
              efektif,  dan  partisipatif  sehingga  terbentuk  ruang  yang
              aman,  nyaman,  produktif,  dan  berkelanjutan.  Sehingga
              dapat dipahami bahwa masyarakat berhak ikut serta dalam
              proses  penyusunan rencana  tata  ruang suatu  wilayah  dan
              berkewajiban  untuk  memelihara  kualitas  ruang  serta
              menaati  aturan  rencana  tata  ruang  yang  telah  disepakati
              dan ditetapkan.


              Hambatan  dan  Kendala  Pelibatan  Masyarakat  dalam
              Penataan Ruang
                    Berdasarkan  publikasi  Badan  Pembinaan  Hukum
              Nasional  Kementerian  Hukum  dan  HAM  R.I.  (BPHN
              Kemenkumham  2011)  mengenai  peran  serta  masyarakat
              dalam pengaturan tata ruang menyatakan bahwa, terdapat
              beberapa   kendala    yang   mempengaruhi     pelibatan
              masyarakat dalam penataan ruang baik dari sisi pemerintah
              maupun  dari  masyarakat  sendiri.  Hambatan  yang  berasal
              dari masyarakat adalah kondisi masyarakat yang majemuk
              baik  dari  segi  tingkat  penghasilan,  tingkat  pendidikan,
              suku  bangsa,  profesi  dan  lain-lain.  Selain  itu,  adanya

              anggapan  negatif  masyarakat  terhadap  pemerintah  yang
              disebabkan oleh beberapa sebab yaitu :

                                        127
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155