Page 155 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang Sebagai Basis Integrasi Bangsa
P. 155
publik, sosialisasi, seminar, dan pelatihan kelompok
masyarakat (workshop) harus dibarengi dengan adanya
peraturan yang mengikat dan memaksa baik untuk
masyarakat sendiri maupun aparat yang melakukannya.
Kemudian masyarakat yang sudah dilatih tersebut harus
diberikan wadah berupa forum komunikasi, misalnya
forum masyarakat peduli tata ruang atau forum kelompok
sosial lainnya, sehingga anggotanya dapat saling
berkomunikasi dan mengembangkan aspirasi.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan
bahwa untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur
yang berkelanjutan, membutuhkan penataan ruang yang
adil dan terdapat partispasi masyarakat dalam proses
penyusunan rencana, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang. Jika hal tersebut bisa
dilaksanakan dengan baik, maka kesejahteraan masyarakat
dan keseimbangan ekosistem dapat tercapai. Namun,
realitas yang terjadi dalam proses pelaksanaan penataan
ruang, masih terdapat berbagai hambatan. Masyarakat
masih dianggap konsumen yang pasif, karena masyarakat
kurang dilibatkan dalam penataan ruang sehingga
berdampak pada kurangnya rasa memiliki masyarakat
terhadap infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah.
Rastaru hadir sebagai solusi permasalahan tersebut. Rumah
aspirasi ini berfungsi sebagai pusat masyarakat dalam
menyuarakan aspirasi, utamanya dalam bidang tata ruang.
132