Page 48 - Permasalahan Sektoralisme Kelembagaan Agraria di Indonesia
P. 48

sektoralisasi kelembagaan agraria sudah berlangsung cukup
             lama termasuk dengan lahirnya UU pokok pengaturan SDA yang
             dikeluarkan pada 1967 tersebut. Dimana sejak UUPA kembali
             dikukuhkan, UU 1967 ini sudah berjalan lebih sepuluh tahun,
             sehingga tumpang tindih hukum agraria pun tak dapat dielakkan.
             Akibatnya, menurut Gunawan Wiradi bahwa pengukuhan kembali
             UUPA 1960 itu justru hanya bersifat manipulatif karena penerapannya
             kemudian disalahgunakan oleh pemerintahan Orde Baru.  Selain itu,
                                                                     50
             konflik kepentingan dan konflik agraria pun tidak dapat dielakkan
             di Indonesia akibat kesemerawutan dan tumpang tindih regulasi
             yang diturunkan dari ketiga UU pokok 1967 oleh masing-masing
             instansi yang menggunakannya, termasuk juga masalah birokrasi

             yang ditimbulkan. Konsekuensinya, fungsi pelayanan dan kewajiban
             negara untuk mensejahterakan rakyatnya melalui pemanfaatan
             sumber-sumber agraria (tanah, air, sumber daya alam dan udara)
             melalui Reforma Agraria sebagaimana diamanatkan dalam UUPA
             sebagai penjabaran Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 tidak berjalan. Bahkan
             bisa dikatakan bahwa agenda reforma agraria hingga pasca reformasi
             1998 juga belum terwujud sebagaimana yang termuat dalam UUPA
             1960. Kondisi ini ditandai dengan ketimpangan penguasaan lahan
             dan konflik agraria berkepanjangan di bagian-bagian wilayah Indonesi
             tetap berlangsung hingga kini, bahkan tidak jarang menimbulkan
             konflik yang berujung kekerasan fisik, pengrusakan fasilitas umum
             hingga kematian. Sebagai contoh yang masih hangat adalah kasus
             konflik agraria di Mesuji Lampung. 51
                   Terkait dengan susahnya agenda Reforma Agraria di Indonesia
             sebagaimana diamanatkan dalam UUPA 1960, khususnya di era Orde

             baru, menurut Patrick McAuslan disebabkan oleh tiga hambatan
             utama,  yaitu:
                    52



                   50 Gunawan Wiradi. 2009. Op.cit., Hlm. 53.
                   51 Lihat lebih lanjut Oki Hajiansyah Wahab, dkk. 2013. Bara Nan Tak Kunjung Padam:
             Konflik Agraria di Register 45 Mesuji Pasca Rekomendasi TGPF. Yogyakarta: STPN Press.
                   52 Gunawan Wiradi. 2000. Op.cit., Hlm. 145-146.


                                                     Kelembagaan Agraria      39
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53