Page 79 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 79

Menurut data kementrian agama, terdapat sejumlah pesantren
            di Indonesia yang memiliki ciri khas pengembangan kewirausahaan.
            Terdapat  1.529  pesantren  mengembangkan  pertanian dan agribisnis,
            111 pesantren bidang perdagangan dan 41 pesantren mengembangkan
            bidang  ekonomi kelautan  dan  perikanan (Furoni 2011).  Hal ini
            membuktikan bahwa  saat  ini  pesantren  tidak  hanya  terfokus  pada
            pendidikan keagamaan,  tetapi juga membekali  santrinya  dengan
            keterampilan wirausaha.
                   Pesantren dengan  berbagai  harapan dan  predikat  yang
            dilekatkan  kepadanya, pada  dasarnya  memiliki  tiga  fungsi utama,
            yaitu: (1) sebagai pusat pengaderan pemikir-pemikir agama (centre of
            exellence); (2) sebagai lembaga yang mencetak sumber daya manusia
            (human resource); dan (3) sebagai lembaga yang mempunyai kekuatan
            melakukan pemberdayaan pada  masyarakat  (agent  of development)
            (Halim,  dkk.  2005).  Berkaitan  dengan  fungsinya  sebagai lembaga
            yang mencetak sumberdaya manusia, pesantren memegang peranan
            penting dalam kebutuhan SDM untuk mendukung penguatan hak atas
            tanah.  Adanya  pesantren  yang  membekali keahlian bercocok  tanam
            dan pengelolaan hasil pertanian bagi santrinya merupakan salah satu
            wujud peran pesantren untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
                   Pendidikan merupakan faktor utama dalam mencetak sumber
            daya insani yang handal, professional dan mandiri dalam menghadapi
            dinamika kehidupan masyarakat. Pendidikan  agribisnis merupakan
            salah  satu bekal  yang  dibutuhkan  santri  agar memiliki kemampuan
            yang baik dalam kemandirian ekonomi. Kemandirian ekonomi dalam
            keberlangsungan  pensantren  agribisnis  merupakan  sesuatu yang
            penting  bagi  santri. Sebagaimana  disampaikan  oleh Khairul  umam
            (2016)  bahwa  kemandirian  ekonomi  dapat  diartikan  sebagai  suatu
            keadaan dimana  para  santri  dapat  menghidupi aspek  usaha dan
            perekonomiannya sendiri tanpa bergantung pada kepada individu lain
            dalam memperoleh rezeki (Umam 2016).




                                         59
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84