Page 81 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 81

sistem terjadwal. Dari hasil pertaniannya, pesantren Al-Ittifaq memiliki
            omzet perbulan rata-rata  Rp.  392.000.000,00  –  540.000.000,00. Atas
            keberhasilannya, Pesantren  Al-Ittifaq kerap mendapat  penghargaan
            (Furoni 2011).
                   Dengan  pendapatan  dari  hasil  pertaniannya,  pesantren
            agribisnis  akan mampu memenuhi kebutuhan  dalam  rangka
            penyelenggaraan  pendidikan.  seperti dalam  keberlangsungan
            pendidikan di pesantren AL-Ittifaq, dana yang diperoleh dari kegiatan
            agribisnis yang dilakukan dengan melibatkan santri digunakan untuk
            biaya  pendidikan  dan  kesehatan  santri.  Bahkan  untuk  penghidupan
            santripun diambilkan dari hasil usaha tersebut.

                   Pesantren Al-Ittifaq memberdayakan lima kelompok tani yang
            memasok hasil pertaniannya ke Kopontren Al-Ittifaq. Kelima kelompok
            tani tersebut antara lain Kelompok Tani One dengan jumlah anggota
            380  petani  dan  luas  lahan  68  ha.  Kelompok  Tani  Al  Ittifaq  dengan
            anggota 326 orang santri dan guru dengan lahan 14 Ha yang digarap
            oleh  pondok  pesantren.  Komoditas yang  diusahakan yakni  sayuran,
            peternakan sapi dan domba, perikanan serta garmen. Kelompok Tani
            Hasil Mekar Sayur (HMS) jumlah anggotanya 28 orang dan luas lahan
            22 ha, Kelompok Tani Jampang Endah (18 ha) dengan anggata 25 orang
            dan Kelompok Tani Tunggul Endah (9 ha serta 13 orang petani) (Maskur
            2014).
                   Hal ini memberikan gambaran nyata kepada kita bahwa
            pesantren agribisnis benar-benar memiliki kontribusi yang besar
            dalam mendukung upaya penguatan hak atas tanah. Kontribusi
            yang dimaksud tidak hanya diwujudkan dalam bentuk legalisasi
            atau sertifikasi, tetapi diwujudkan dalam bentuk pemberdayaan
            sumberdaya  manusia dan  pengelolaan  tanah agar  membuahkan
            hasil  yang  dapat memberikan kontribusi bagi kemakmuran
            bangsa.
                   Keberhasilan kedua pesantren tersebut merupakan salah satu
            gambaran  potensi  pesantren agribisnis  terpadu dalam  mengkader

                                         61
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86