Page 121 - Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM STPN 2014)
P. 121

PPPM - STPN Yogyakarta                                                                                             Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat

            tasi  kebijakan  redistribusi  adalah  proyek  bagi-bagi  tanah.  Secara                      F.  Kesimpulan
            kebetulan,  bagi-bagi  tanah  tersebut  dilakukan  pada  tanah-tanah
            yang dulunya mereka garap atau sekarang sedang mereka garap.                                  Aktor-aktor yang berkepentingan dalam pelaksanaan kegiatan RA
            Oleh karena tiu, orientasi mereka tidak lain adalah memperoleh hak                            dikelompokkan menjadi aktor warga masyarakat, yakni aktor yang
            dengan strategi perjuangan yang sudah dilakukan sejak dulu. Jadi,                             membawa kepentingan masyarakat, pemerintah daerah yang terdiri
            implementasi redistribusi tanah yang pada tahun tersebut dilaksana-                           dari aktor pemerintah desa, pemerintah kecamatan, dan pemerintah
            kan  adalah  momentum  yang  semakin  memperkuat  keyakinan                                   kabupaten  serta  aktor  NGO.  Aktor  warga  berkepentingan  untuk
            mereka bahwa perjuangan mereka akan berhasil.                                                 memperjuangkan agar warga dapat memiliki hak atas tanah yang
                Bagi  pemerintah  daerah,  implementasi  redistribusi  tanah  di-                         disengketakan. Aktor pemerintah berkepentingan pada terlaksana-

            pahami sebagai suatu kebijakan yang akan mensejahterakan masya-                               nya  kegiatan,  dan  dapat  memainkan  peran  dalam  memberikan
            rakat  di  wilayahnya.  Dengan  begitu,  program  dimaknai  sebagai                           fasilitasi kepada warga masyarakat dalam implementasi kebijakan
            sejalan  dengan  kebutuhan  pemerintah  daerah.  Oleh  karena  itu,                           RA. NGO berperan dalam pendampingan pembentukan organisasi
            pemerintah  daerah  dalam  prakteknya  hanya  konsern  (perhatian)                            tani, pendidikan kritis dan pemberdayaan masyarakat dan meng-
            kepada penerima manfaat. Semakin banyak penerima manfaat akan                                 konsolidasikan masyarakat dalam berbagai aksi.
            semakin baik. Pertimbangan optimalisasi implikasi kebijaksanaan                                   Persepsi yang berkembang di tingkat grassroot sangat berbeda
            agar berujung pada kesejahteraan tidak ada. Kemungkinan karena                                dengan  persepsi  pengambil  kebijakan.  Perbedaan  dimulai  ketika

            pemda  telah  mempunyai  program-program  tertentu  yang  akan                                aktor level bawah merasa gerah dengan adanya sengketa dan konflik
            dijadikan pendamping bagi program ini. Persepsi pemda ini dalam                               yang semakin meningkat di Cipari Cilacap. Untuk meredam konflik
            praktek diteruskan oleh instansi-instansi dibawahnya. Meskipun ia                             sengketa tersebut, RA yang dicanangkan, untuk Kabupaten Cilacap
            memperluas  cakupan  kelompok  sasaran,  pada  dasarnya  persepsi                             diarahkan ke Cipari dengan harapan konflik dan sengketa mereda
            pemerintah daerah berserta jajarannya mendukung implementasi                                  karena warga yang menuntut hak dapat diakomodasi. Sementara,
            kebijakan redistribusi tanah melalui agenda-agenda sosialisasi dan                            di sisi warga, dengan dicanangkannya RA, kepentingan untuk mem-
            fasilitasi.                                                                                   peroleh pengakuan status tanah terbuka lebar dan sudah sepatutnya
                Selanjutnya,  para  pegiat  atau  tokoh  masyarakat,  baik  secara                        diperjuangkan hingga selesai (sertifikasi) dengan begitu persoalan
            perorangan maupun kelembagaan beranggapan bahwa redistribusi                                  dapat diselesaikan. Strategi yang dimainkan oleh para aktor lokal

            tanah  ini  sebagai  jalan  yang  memudahkan  perjuangan  mereka                              bervariasi  tergantung  pada  persepsi  dan  orientasi  keterlibatan
            selama  ini.  Untuk  mengakselerasi  proses  perjuangan  tersebut,                            dalam kegiatan RA.
            mereka  menggunakan  strategi  perjuangan  dan  penguatan                                         Redistribusi  tanah  sebagai  salah  satu  agenda  RA  yang  di-
            konsolidasi petani dengan organisasi tani lokalnya.                                           implementasi  di  Cipari  secara  kuantitas  merupakan  RA  terbesar
                                                                                                          pada  dekade  ini,  meskipun  secara  kualitas  belum  sesuai  dengan

                                                                                                          tujuan RA terutama dengan subjek dan objek yang didistribusikan.
                                                                                                          Evaluasi  perlu  segera  dilakukan  berkenaan  dengan  feasibilitas
                                                                                                          distribusi objek tanah seluas 500 m2, kepada sebagian besar warga


            120                                                                                                                                                         121
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126