Page 122 - Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM STPN 2014)
P. 122

PPPM - STPN Yogyakarta              Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat

 tasi  kebijakan  redistribusi  adalah  proyek  bagi-bagi  tanah.  Secara   F.  Kesimpulan
 kebetulan,  bagi-bagi  tanah  tersebut  dilakukan  pada  tanah-tanah
 yang dulunya mereka garap atau sekarang sedang mereka garap.   Aktor-aktor yang berkepentingan dalam pelaksanaan kegiatan RA
 Oleh karena tiu, orientasi mereka tidak lain adalah memperoleh hak   dikelompokkan menjadi aktor warga masyarakat, yakni aktor yang
 dengan strategi perjuangan yang sudah dilakukan sejak dulu. Jadi,   membawa kepentingan masyarakat, pemerintah daerah yang terdiri
 implementasi redistribusi tanah yang pada tahun tersebut dilaksana-  dari aktor pemerintah desa, pemerintah kecamatan, dan pemerintah
 kan  adalah  momentum  yang  semakin  memperkuat  keyakinan   kabupaten  serta  aktor  NGO.  Aktor  warga  berkepentingan  untuk
 mereka bahwa perjuangan mereka akan berhasil.  memperjuangkan agar warga dapat memiliki hak atas tanah yang
 Bagi  pemerintah  daerah,  implementasi  redistribusi  tanah  di-  disengketakan. Aktor pemerintah berkepentingan pada terlaksana-

 pahami sebagai suatu kebijakan yang akan mensejahterakan masya-  nya  kegiatan,  dan  dapat  memainkan  peran  dalam  memberikan
 rakat  di  wilayahnya.  Dengan  begitu,  program  dimaknai  sebagai   fasilitasi kepada warga masyarakat dalam implementasi kebijakan
 sejalan  dengan  kebutuhan  pemerintah  daerah.  Oleh  karena  itu,   RA. NGO berperan dalam pendampingan pembentukan organisasi
 pemerintah  daerah  dalam  prakteknya  hanya  konsern  (perhatian)   tani, pendidikan kritis dan pemberdayaan masyarakat dan meng-
 kepada penerima manfaat. Semakin banyak penerima manfaat akan   konsolidasikan masyarakat dalam berbagai aksi.
 semakin baik. Pertimbangan optimalisasi implikasi kebijaksanaan   Persepsi yang berkembang di tingkat grassroot sangat berbeda
 agar berujung pada kesejahteraan tidak ada. Kemungkinan karena   dengan  persepsi  pengambil  kebijakan.  Perbedaan  dimulai  ketika

 pemda  telah  mempunyai  program-program  tertentu  yang  akan   aktor level bawah merasa gerah dengan adanya sengketa dan konflik
 dijadikan pendamping bagi program ini. Persepsi pemda ini dalam   yang semakin meningkat di Cipari Cilacap. Untuk meredam konflik
 praktek diteruskan oleh instansi-instansi dibawahnya. Meskipun ia   sengketa tersebut, RA yang dicanangkan, untuk Kabupaten Cilacap
 memperluas  cakupan  kelompok  sasaran,  pada  dasarnya  persepsi   diarahkan ke Cipari dengan harapan konflik dan sengketa mereda
 pemerintah daerah berserta jajarannya mendukung implementasi   karena warga yang menuntut hak dapat diakomodasi. Sementara,
 kebijakan redistribusi tanah melalui agenda-agenda sosialisasi dan   di sisi warga, dengan dicanangkannya RA, kepentingan untuk mem-
 fasilitasi.   peroleh pengakuan status tanah terbuka lebar dan sudah sepatutnya
 Selanjutnya,  para  pegiat  atau  tokoh  masyarakat,  baik  secara   diperjuangkan hingga selesai (sertifikasi) dengan begitu persoalan
 perorangan maupun kelembagaan beranggapan bahwa redistribusi   dapat diselesaikan. Strategi yang dimainkan oleh para aktor lokal

 tanah  ini  sebagai  jalan  yang  memudahkan  perjuangan  mereka   bervariasi  tergantung  pada  persepsi  dan  orientasi  keterlibatan
 selama  ini.  Untuk  mengakselerasi  proses  perjuangan  tersebut,   dalam kegiatan RA.
 mereka  menggunakan  strategi  perjuangan  dan  penguatan   Redistribusi  tanah  sebagai  salah  satu  agenda  RA  yang  di-
 konsolidasi petani dengan organisasi tani lokalnya.  implementasi  di  Cipari  secara  kuantitas  merupakan  RA  terbesar
               pada  dekade  ini,  meskipun  secara  kualitas  belum  sesuai  dengan

               tujuan RA terutama dengan subjek dan objek yang didistribusikan.
               Evaluasi  perlu  segera  dilakukan  berkenaan  dengan  feasibilitas
               distribusi objek tanah seluas 500 m2, kepada sebagian besar warga


 120                                                                         121
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127