Page 216 - Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM STPN 2014)
P. 216

PPPM - STPN Yogyakarta              Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat

 menge tahui riwayat tanah yang dibelinya ternyata kembali meng-  kan  berbagai  upaya-upaya  untuk  mencari  keberadaan  keempat
 ajukan permohonan sertipikat atas tanahnya. Hal tersebut tentunya   orang  tersebut  untuk  diajak  bermusyawarah  menyelesaikan  per-
 akan langsung ditolak oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Jember.   masalahan  ini.  Upaya-upaya  yang  dilakukan  oleh  masyarakat
 Puncaknya pada tahun 2000 terjadi gejolak.Berdasarkan keterangan   adalah  menanyakan  ke  kelurahan  terkait  pemegang  SHM  nomor
 dari salah satu masyarakat pelaku pada waktu itu, yaitu bapak Amri   26, 27, 28, 29/Wirolegi. Kemudian dilakukan pengecekan di buku
 sempat terjadi gejolak dalam masyarakat.  Masyarakat yang per-  Krawangan (Buku C Desa). Hasilnya tidak ada satupun penduduk
 16
 mohanan pendaftaran ditolak sempat mengancam akan melakukan   yang bernama Pak Din, Muhamad, Warno, dan Moerdijanto. Tindak
 tindakan  anarkis  dan  membakar  Kantor  Pertanahan  Kabupaten   lanjut  Lurah  setelah  menerima  laporan  dari  masyarakat  adalah
 Jember.       membuat surat dan pengumuman yang ditujukan kepada seluruh

 Namun,  aksi  masyarakat  dapat  diselesaikan  oleh  sebagian   masyarakat  Kelurahan  Karangrejo  terkait  identitas  Pak  Din,
 masyarakat lain dengan jalan damai. Akhirnya dibentuklah Panitia   Muhamad,  Warno,  dan  Moerdijanto.  Namun,  hasil  yang  didapat
 Perwakilan  Pemohon  Sertipikat  yang  diketuai  oleh  Bapak  Amri.   adalah  tidak  ada  satupun  penduduk  kelurahan  yang  mengetahui
 Bapak Amri bersama dengan beberapa masyarakat yang mewakili   rekam jejak Pak Din, Muhamad, Warno, dan Moerdijanto.
 masyarakat  seluruh  pemohon  sertipikat  kemudian  mendatangi   Dari  keterangan  Bapak  Amri,  diperoleh  informasi  bahwa
 Kantor Pertanahan kabupaten Jemberuntuk menanyakan dan me-  sebagian besar penduduk di Desa Karangrejo yang melakukan per-
 minta penjelasan dari Kantor Pertanahan Kabupaten Jember terkait   mohonan pendaftaran tanahnya merupakan warga pendatang dan

 dengan tidak dapat diprosesnya permohonan pensertipikatan tanah   bukan warga asli yang menempati wilayah tersebut. Sehingga sesuai
 mereka.       dengan asas pendaftaran tanah yang berlaku di Indonesia, warga
 Selanjutnya  penjelasan  dari  Kantor  Pertanahan  Kabupaten   masyarakat  pemohon  sertipikat  tersebut  memperoleh  hak  atas
 Jember memberikan penjelasan bahwa tanah yang dimohon oleh   tanah nya  dengan  itikad  baik.  Masyarakat  memperoleh  tanah
 sebagian  masyarakat  Karangrejo  tersebut  pendaftaran  tanahnya   tersebut dengan cara jual beli, waris maupun dari hibah. Bahkan
 ditolak karena di atas tanah tersebut telah terbit 4 (empat) sertipikat   ketika permohonan pendaftaran tanah mereka tidak dapat diproses,
 hak milik. Kempat sertipikat tersebut adalah sertipikat SHM Nomor   mereka  berusaha  mencari  para  pemegang  sertipkat  melalui
 26,  27,  28  dan  29/Wirolegi.  Sertipikat-sertipikat  tersebut  adalah   pengumuman dan di Kelurahan dengan tujuan menyelesaikannya
 atas nama Pak Din, Muhamad, Warno dan Moerdijanto.  dengan musyawarah.

 Kejanggalan terjadi ketika masyarakat pemohon sertipikat ter-  Namun  karena  berbagai  jalan  untuk  mencari  keberadaan
 sebut  merasa  asing  dengan  nama-nama  pemegang  keempat   keempat pemegang sertipikat Hak Milik tersebut telah dilakukan
 sertipikat  tersebut.  Masyarakat  mengaku  bahwa  selama  mereka   dan  tanpa  mendapatkan  hasil  apapun,  pada  tahun  2003  Panitia
 tinggal  dan  menempati  lokasi  tanah  sejak  tahun  1960-an  tidak   Perwakilan  Pemohon  Sertipikat  kembali  meminta  masukan  jalan
 pernah  mengenal  dan  mengetahui  keempat  nama  pemegang   keluar penyelesaian masalahnya kepada Kepala Kantor Pertanahan
 sertipikat tersebut. Oleh karena itu kemudian masyarakat melaku-  Kabupaten  Jember.  Dengan  mempertimbangkan  kendala  dan
               kondisi  yang  telah  dialami  masyarakat  untuk  menempuh  jalur
 16   Berdasarkan  wawancara  dengan  Pak  Amri,  di  rumah  Pak  Amri  Desa  Karangrejo
 Kecamatan Sumbersari,  hari Sabtu, Tanggal 28 Juni 2014  musyawarah,  akhirnya  Kepala  Kantor  Pertanahan  Kabupaten

 214                                                                         215
   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221