Page 214 - Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM STPN 2014)
P. 214

PPPM - STPN Yogyakarta              Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat

 Kenyataan  yang  terjadi  Sertipikat  Sementara  banyak  yang  tidak   diketahui bahwa permohonan tersebut berada di atas bidang tanah
 dilengkapi gambar bidang tanah seperti halnya keempat sertipikat   bekas hak erfpacht RVE 414 yg telah diterbitkan 4 sertpikat HM
 hak  milik  tersebut,  sehingga  kepastian  hukum  objek  hak  belum   seluas 6 ha yg terbit tahun 1964. Selain itu dilaksanakan identifikasi
 jelas dan sering menimbulkan permasalahan. Bagaimana sertipikat   lapangan  yang  diperoleh  data  bahwa  bidang  tanah  seluas  6  ha
 sementara  yang  tanpa  dilengkapi  dengan  GS  dapat  mempunyai   tersebut  telah  terdapat  penguasaaan  fisik  berupa  pemukiman
 kekuatan  hukum  yang  sama  dengan  sertipikat  yang  dilengkapi   sebanyak ± 100 bidang.Berdasarkan data di kantor pertanahan dan
 dengan GS. Bagaimana sertipikat yang berdasarkan Pasal 19 UUPA   fakta  dilapangan,  maka  permohonan  pendaftaran  tanah  tersebut
 merupakan tanda bukti hak atas tanah yang mempunyai kekuatan   kemudian ditolak, karena terjadi tumpang tindih dengan 4 (empat)
 hukum, tidak dilengkapi dengan gambar bidang tanahnya? Sehingga   buah sertipkat SHM yang telah terbit sebelumnya.

 kepastian hukum obyeknya patut dipertanyakan.  Namun  berdasarkan  informasi  dari  Kepala  Seksi  Hak  Tanah
 Kita bisa melihat secara lebih gamblang melalui penelusuran   dan Pendaftaran Tanah, sebelum tahun 1991 pernah terbit sertipikat
 kronologi  permasalahan  ini.  Pada  tahun  1991,  Kepala  Seksi   melalui permohonan konversi Tanah Milik Adat dengan alas hak
 Pengukuran  dan  Pendaftaran  Tanah  menerima  permohonan   girik.   Berdasarkan  keterangan  dari  Seksi  Sengketa,  Konflik  dan
                    14
 konversi hak milik yang berasal dari tanah milik adat dengan alas   Perkara jumlah sertipikat dengan alas hak girik yang pernah terbit
 hak berupa girik di atas tanah bekas hak erfacht Verponding 414   adalah  sebanyak  1  (satu)  sertipikat.   Ketika  terjadi  sengketa,
                                                     15
 yang terletak di desa Wirolegi Kecamatan Sumbersari Kabupaten   sertipikat tersebut sempat akan diperbaharui tetapi ketika penelitian

 Jember. Tanah bekas hak erfacht merupakan tanah Negara. Sesuai   ini  dilakukan,  peneliti  tidak  menemukan  sertipikat  tersebut.
 dengan ruang lingkup tanah Negara sebagaimana telah diuraikan   Padahal  seharusnya  sertipikat  tersebut  harus  dibatalkan,  karena
 dalam daftar pustaka di atas, tanah bekas hak erfpaht menjadi tanah   sertipikat tersebut cacat hukum dalam penerbitannya. Hal ini sesuai
 Negara.  Permohonan  hak  di  atas  tanah  Negara  seharusnya  tidak   dengan  ketentuan  Pasal  104  ayat  (2)  Peraturan  Menteri  Negara
 diproses melalui permohonan penegasan konversi tetapi diproses   Agraria  Nomr  9  Tahun  1999  tentang  Tata  Cara  Pemberian  dan
 melalui pemberian hak dengan terlebih dahulu dikeluarkan Surat   Pembatalan  Hak,  pembatalan  hak  atas  tanah  dapat  dilakukan
 Keputusan  Pemberian  Hak  oleh  Kepala  Kantor  Pertanahan   karena  cacat  hukum  administrasi  dalam  penerbitan  keputusan
 Kabupaten Jember. Sesuai dengan Pasal 24 ayat (1) UUPA huruf k,   pem berian  dan/atau  sertipikat  hak  atas  tanahnya  atau  untuk
 girik merupakan salah satu jenis alat bukti tertulis hak lama yang   melaksanakan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan

 dapat digunakan sebagai alas hak untuk permohonan pendaftaran   hukum tetap.
 tanah melalui proses penegasan konversi.   Selanjutnya  permasalahan  ini  terhenti  karena  pejabat  yang
 Dari uraian di atas maka jelas terjadi kesalahan dalam proses   menangani hal ini pindah tugas. Faktanya, penguasaan fisik bidang
 permohonan. Tanah Negara bekas hak erfpacht tidak seharusnya   tanah  tersebut  ternyata  diperjualbelikan.  Pembeli  yang  tidak
 tidak dikeluarkan girik, tetapi pada kenyataannya keluar girik yang
 digunakan sebagai alas hak dalam melakukan pendaftaran tanah.   14   Berdasarkan  wawancara  dengan  Kepala  Seksi  Hak  Tanah  dan  Pendaftaran  Tanah,
 Melihat kejanggalan ini, maka Seksi Pengukuran dan Pendaftaran   Bapak Kusnun Irfanie pada hari Kamis  tanggal 3 Juli 2014.
               15   Berdasarkan  wawancara  dengan  Kepala  Seksi  Sengketa,  Konflik  dan  Perkara
 Tanah  melakukan  identifikasi  pada  peta  pendaftaran.  Hasilnya   Pertanahan, Bapak Handoko, SH. pada hari Selasa tanggal 1 Juli 2014

 212                                                                         213
   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219