Page 218 - Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM STPN 2014)
P. 218

PPPM - STPN Yogyakarta              Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat

 Jember menyarankanjalan keluar melalui jalur litigasi. Masyarakat   Negeri  Jember  melakukan  pemanggilan  secara  sah  dan  patut
 yang dibantu dengan kuasa hukumnya yaitu Bapak Suyatna, SH.,   berdasarkan undang-undang, yaitu:
 mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Kelas I Jember untuk
 menyelesaikan permasalahan tanah dimaksud.  a.  Surat  panggilan  disampaikan  kepada  Bupati  Jember  sesuai
                   dengan yurisdiksi atau kompetensi relatif yang dimilikinya; dan

 F.  Analisis Penyelesaian Sengketa Tanah Hak Milik   b.  Kemudian Bupati Jember:
 Nomor 26, 27, 28, dan 29/Wirolegi Dengan Jalur   1)  Mengumumkan  surat  panggilan  jurusita  itu  dengan
 Litigasi              menempelkannya  pada  pintu  umum  kamar  persidangan

                       Pengadilan Negeri Kelas I Jember; dan
 Penyelesaian sengketa tanah hak milik terlantar nomor 26, 27, 28,
                   2)  Mengumumkan surat panggilan jurusita itu dalam media
 dan  29/Wirolegi  atas  nama  Pak  Din,  Muhamad,  Warno,  dan
                       massa yaitu:
 Moedijanto  dilakukan  dengan  jalur  litigasi  yaitu  penyelesaian
 sengketa dengan jalur pengadilan. Hal ini dikarenakan pemegang   a)  surat kabar nasional seperti Jawa Pos, Memorandum,
 hak  milik  terlantar  tersebut  tidak  diketahui  keberadaannya  dan   dan Surya; dan

 sampai saat ini tidak ada gangguan dan tuntutan terhadap masya-  b)  Pengumuman  melalui  Radio  Republik  Indonesia
 rakat yang menggunakan tanahnya. Selain itu, masyarakat maupun   sebanyak 3 (tiga) kali.
 Lurah  Karangrejo  tidak  pernah  mengetahui  eksistensi  keempat
 pemegang sertipikat hak milik nomor 26, 27, 28, dan 29/Wirolegi di   Selama  proses  persidangan,  ternyata  tergugat  tidak  pernah
 lokasi. Dengan tidak adanya dan tidak diketahuinya keempat orang   hadir  atau  mengirimkan  kuasanya,  sehingga  dengan  demikian,
 tersebut  maka  masyarakat  tidak  bisa  menyelesaikan  sengketa   perkara  Nomor  30/Pdt.G/2004/PN.JR  diputus  dengan  putusan
 tersebut dengan cara non litigasi seperti dengan konsiliasi, mediasi,   verstek oleh pengadilan dengan mengabulkan gugatan seluruhnya.

 negosiasi, maipun dengan arbitrasi.  Apabila  gugatan  penggugat  dikabulkan  tanpa  kehadiran  tergugat
 Berdasarkan jenisnya, gugatan nomor 30/Pdt.G/2004/PN.JR   (verstek), maka tergugat berhak mengajukan perlawanan (verzet)
 merupakan  gugatan  contentius  karena  terdapat  pihak  penggugat   terhadap putusan verstek itu kepada hakim. Berdasarkan Pasal 129
 dan tergugat. Selain itu, karena jumlah penggugat sesunggguhnya   ayat  (2)  HIR  dan  Pasal  153  ayat  (2)  RBg,  verzet  dapat  diajukan
 sebanyak  96  orang  dan  pada  saat  beracara  di  Pengadilan  hanya   dalam waktu 14 (empat belas) hari sesudah pemberitahuan putusan
 diwakili oleh 33 orang, maka gugatan seperti ini disebut gugatan   verstek tersebut kepada tergugat secara pribadi (in person). Apabila
 class  action  (gugatan  perwakilan  kelompok)  berdasarkan  pada   pemberitahuan  itu  tidak  disampaikan  kepada  tergugat  pribadi,
 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2002 tentang Acara   maka  perlawanan  dapat  diajukan  sampai  hari  ke-8  (kedelapan)
 Gugatan Perwakilan Kelompok.  setelah  teguran  untuk  melaksanakan  putusan  verstek  itu  atau
 Tata cara pemanggilan tergugat atas nama Pak Din, Muhamad,   apabila tergugat tidak datang menghadap untuk ditegur, perlawanan

 Warno,  dan  Moedijanto  secara  faktual  tidak  diketahui  tempat   tergugat  dapat  diajukan  sampai  hari  ke-8  (kedelapan)  sesudah
 tinggalnya di Indonesia maupun di luar negeri, maka Pengadilan   putusan verstek itu dijalankan. Namun pada kenyataannya, sampai


 216                                                                         217
   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223