Page 58 - Konsolidasi Tanah, Tata Ruang dan Ketahanan Nasional
P. 58
44 Oloan Sitorus
mempercepat perwujudan alokasi ruang sesuai dengan
alokasi RTRWK/Kab; (c) pemanfataan ruang dengan KT
akan berlangsung secara komprehensif karena melakukan
penataan kembali penguasaan dan pemilikan tanah serta
penggunaan dan pemanfaatan tanah sesuai ruang peruntukan
yang dialokasikan oleh RTRWK/Kab; (d) pemanfaatan ruang
dengan KT dilakukan secara holistik dengan memperhatikan
kelestarian fungsi lingkungan. Tegasnya, peningkatan
pelaksanaan KT akan berkorelasi positif dengan efektivitas
pemanfaatan ruang. Konsekuensinya apabila pelaksanaan
KT tidak dapat meningkat kuantitas dan kualitasnya, maka
efektivitas pemanfaatan ruang sebagaimana dialokasikan
RTRWK/Kab juga tidak dapat tercapai.
Pelaksanaan KT saat ini dapat dikatakan masih belum
mengalami peningkatan dalam kuantitas maupun kualitas.
Dari segi kuantitas, dalam 10 tahun terakhir ini pelaksanaan
KT tidak berkembang dalam jumlah lokasi dan luas lokasi
untuk setiap penetapan lokasi jika dibandingkan pada
awal pelaksanaannya. Bahkan ada kecenderungan bahwa
pelaksanaan KT berlangsung dengan luasan yang kecil-
kecil. Lebih ironis lagi, bahwa dari segi kualitas pun, hasil
pelaksanaan KT tidak mengalami kemajuan yang berarti.
Hal itu ditandai dari belum tuntasnya persoalan-persoalan
pelaksanaan KT selama ini, seperti sulitnya memperoleh
persetujuan dari 85% pemilik tanah dan/atau yang menguasai
tanah dan tertundanya begitu lama penindaklanjutan
pembangunan infrastruktur jalan dan fasilitas umum lainnya.