Page 85 - Konsolidasi Tanah, Tata Ruang dan Ketahanan Nasional
P. 85

Konsolidasi Tanah, Tata Ruang, dan Ketahanan Nasional  71

              menjaga keseimbangan hak dan kewajiban dalam kehidupan
              bernegara dan bermasyarakat. Dengan keseimbangan hak dan
              kewajiban ini, fungsi sosial hak atas tanah yang dimiliki atau
              dipunyai masyarakat dapat diarahkan untuk kepentingan yang
              lebih luas, yakni penataan kembali penguasaan dan pemilikan
              tanah  serta  penggunaan dan  pemanfaatan  tanah guna
              terwujudnya peningkatan kualitas permukiman dan sumber
              daya tanah/agraria. Selain itu, Sila Ke-5 ini juga mengandung
              nilai kegotorong-royongan,  yang  dapat mendorong  peserta

              KT berkontribusi melalui STUP (Sumbangan  Tanah Untuk
              Pembangunan) atau  yang disebut  land  contribution/land
              sharing  yang  disumbangkannya. STUP merupakan  unsur
              eksitensial dalam pelaksanaan KT.

              5.  Politik

                  Komitmen bersama  antara Pemerintah  dan DPR
              untuk  meningkatkan  pelaksanaan  KT  yang  mengefektifkan
              pemanfaatan    ruang  dapat dilakukan dalam wujud
              pembentukan  produk hukum  yang  otoritatif mengenai KT.
              Sekarang ini  sedang  digodok RUU  Pertanahan  yang  dapat

              mengatur materi-muatan  yang  selama ini menjadi  kendala
              hukum dalam landasan pelaksanaan KT. Ketentuan mengenai
              persetujuan minimal  dimulainya  pelaksanaan KT,  solusi
              terhadap pemilik tanah yang karena egoisme personal tidak
              menyetujui  pelaksanaan  KT,  dan tertundanya tindak  lanjut
              pelaksanaan KT adalah 3 (tiga) persoalan yang membutuhkan
              solusi  aturan hukum  dalam bentuk UU. Jika ketiga materi
              muatan UU ini  telah berhasil  diakomodasikan, maka
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90