Page 88 - Konsolidasi Tanah, Tata Ruang dan Ketahanan Nasional
P. 88

74    Oloan Sitorus

            dalam melakukan bentuk program atau kegiatan KT sebagai
            kebijakan pertanahan  yang  bersifat partisipatif.  Namun
            demikian, peluang untuk membangun partisipasi masyarakat
            dalam  KT  itu  masih  tetap  ada,  yakni  ketika  pemerintah
            mampu menunjukkan bahwa manfaat dari  pelaksanaan KT
            itu  dirasakan  lebih  besar dibandingkan  dengan  STUP  yang
            disumbangkannya  bagi  pelaksanaan  KT  tersebut.  Tadashi
            Morita mengatakan bahwa aspek keadilan dalam menanggung
            pemotongan STUP mempengaruhi  partisipasi  masyarakat

            dalam KTP. Lebih  tegas  Tadashi Morita mengatakan:
            “Motivation of ULC (Urban Land Consolidation) is profit or fruit
            of the project for both government and landowner, therefore,
            the burden of the cost of ULC must be allocated by those who
            will get the fruits of the project in program to each profit.”
                                                                  20
            Pembebanan biaya yang adil kepada peserta KTP dipengaruhi
            oleh metode pemotongan STUP. Pada umumnya, pelaksanaan

            KTP di Indonesia menggunakan metode luas.  Artinya, besar
                                                     21
            STUP sebagai  beban setiap  peserta  KTP  dihitung  secara
            seragam berdasarkan luas tanah (misalnya 20% dari luas tanah
            sebelum KTP). Metode ini dapat juga disebut sebagai uniform
            contribution ratio. Tadashi Morita mengatakan bahwa metode
            ini  sesuai dengan cara  berpikir orang  Indonesia.  Dalam
                                                           22
            operasionalnya, metode ini relatif lebih mudah dilaksanakan,




            20  Morita,  Consideration and  Recommendation for Urban  Land
                Consolidation, op. cit., hlm. 49.
            21   Kitotaka Hayashi, dalam Doebele, op. cit., hlm 11, 112.
            22  Morita,  Consideration and  Recommendation for Urban  Land
                Consolidation, op. cit., hlm.44.
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93