Page 92 - Konsolidasi Tanah, Tata Ruang dan Ketahanan Nasional
P. 92

78    Oloan Sitorus

            3)  Ditetapkannya UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan
                dan Permukiman  dan UU No. 20  Tahun 2011  tentang
                Rumah Susun  yang menjadikan KT  sebagai instrumen
                penyediaan tanah untuk pembangunan perumahan dan
                permukiman serta Rumah Susun.
            4)  Komitmen Pemerintah  untuk meningkatkan  anggaran
                pembangunan     infrastruktur  dalam  pembangunan
                nasional,  sehingga  akan  berdampak positif untuk
                meningkatkan pembangunan  infrastruktur prasarana

                jalan dan fasilitas umum lainnya di lokasi KT yang telah
                ditata aspek pertanahannya.



                b.  Kendala
            1)  Penduduk  Indonesia  yang  dalam rata-rata pendidikan
                masih 7,8  tahun,  sehingga membutuhkan  upaya
                penyadaran yang lebih intensif untuk memahami manfaat
                KT yang lebih luas.

            2)  Kualitas  demokrasi Indonesia  yang masih  rendah,
                sehingga dalam praktik penyelenggaraan pembangunan
                di lapangan masih kerapkali lebih mengedepankan hak
                daripada kewajiban.
            3)  Stigma bahwa  otoritas  pertanahan  seharusnya hanya
                menyelenggarakan  administrasi  pertanahan  dalam  arti
                sempit,  yakni  sertipikasi  tanah,  sehingga  masih  sulit

                terbangun kesadaran kewilayahan dalam setiap kegiatan
                pertanahan.
            4)  Sinergisme  kelembagaan  yang pada umumnya  masih
                belum  terbangun dan  membudaya dalam  praktik
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97