Page 91 - Konsolidasi Tanah, Tata Ruang dan Ketahanan Nasional
P. 91
Konsolidasi Tanah, Tata Ruang, dan Ketahanan Nasional 77
oleh Switzerland. Pilot proyek yang dilaksanakan di 2 (dua)
lokasi pelaksanaan di wilayah pegunungan itu menunjukkan
bahwa 15% penduduk menemukan pekerjaan baru di lokasi
KT itu, oleh karena lokasi KT itu berhasil dijadikan sebagai
areal agroturisme. Bahkan, dinyatakan: “Swiss authorities are
convinced that the new approach will have a sustainable success
in stopping rural depopulation”. KT berhasil menghentikan
24
depopulasi di daerah pegunungan. Hal itu dipandang penting
untuk menjaga pertahanan dan keamanan Swiss.
9. Peluang dan Kendala
a. Peluang
1) Keberadaan Indonesia sebagai negara demokrasi yang
semangat dan aturan perundang-undangannya sangat
mendukung warga negaranya untuk berpartisipasi dalam
proses pelaksanaan pembangunan pada umumnya.
2) Komitmen kuat Pemerintah untuk memadukan unsur
penataan penguasaan dan pemilikan dengan penggunaan
dan pemanfaatan tanah yang ditandai dengan peningkatan
otoritas pertanahan menjadi Kementerian ATR/BPN,
sehingga menjadi pendorong untuk melaksanakan
dan mengembangkan berbagai kebijakan pertanahan
dalam mengintegrasikan aspek hukum (penguasaan
dan pemilikan) dengan aspek fisik (penggunaan dan
pemanfaatan).
24 Alfred BOLLINGER, Switzerland, From Land-Consolidation
to Rural Developement Projects in Switzerland, 2010, hlm. 1.