Page 78 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 78

Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
               Ngandagan telah bermigrasi ke Lampung, Palembang
               dan Batavia untuk mencari nafkah yang lebih baik dan
               menghindar dari pekerjaan wajib desa yang teramat be-
               rat. Pada awal abad ke 20 telah dibangun jalan dan
               stasiun kereta-api di Kutoarjo untuk menghubungkan
               desa-desa pertanian dengan pusat perdagangan di Jawa.
               Masa itu Kutoarjo lebih berperan dibanding Purworejo,
               sebelum akhirnya bergabung di bawah Kabupaten Pur-
               worejo pada masa setelah merdeka.
                   Sebagaimana telah disinggung di bagian muka, pada
               tahun 1947 pemerintah desa Ngandagan yang saat itu
               dipimpin oleh lurah Soemotirto memerintahkan orang
               kaya penguasa dan pemilik tanah garapan (kulian) untuk
               menyumbangkan tanahnya kepada para penggarap tak
               bertanah. Setiap kulian yang menguasai tanah 300 ubin
               dipotong 90 ubin untuk diberikan hak garapnya kepada
                                      3
               penggarap tak bertanah.  Di kemudian hari jumlah
               penduduk terus bertambah, maka 90 ubin dibagi dua
               menjadi 45 ubin untuk masing-masing penggarap tak




               berjudi ini dapat dihapuskan pada masa kepemimpinan lurah Soemotirto.
               Untuk hal ini lihat, Gunawan Wiradi, Seluk-beluk Masalah Agraria,
               Reforma Agraria dan Penelitian Agraria. (Yogyakarta: STPN Press),
               2009.
                   3  Sebelum dilancarkan landreform, di Ngandagan hampir 70 per-
               sen tanah sawah dikuasai oleh orang luar desa Ngandagan. Setelah
               dilaksanakan landreform masih tersisa 40 persen yang dikuasai orang
               luar desa. Ibid., hlm. 145-190.

                                                              57
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83