Page 73 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 73
Ahmad Nashih Luthfi dkk.
Mengenai proses perubahan aliran politik dan agama
Soemotirto, tidak cukup terang bagaimana mulanya.
Setelah terbebas dari belitan perkara yang menimpanya,
Soemotirto membuat keputusan radikal. Beberapa sumber
mengatakan bahwa kepindahan itu merupakan “bukti
kesaktian” Soemotirto yang dapat melihat masa depan.
Ia konon pernah meramal bahwa “nanti akan ada geger
yang jika kalian tidak berubah haluan maka akan
13
berakibat celaka”. Atas saran Dardjo, Soemotirto lantas
memilih Partai Katolik dan memutuskan masuk ke agama
Katolik. Keputusan ini diikuti oleh para pengikutnya yang
semula memeluk agama Kejawen atau aliran abangan.
Pada tahun 1964 ia resmi memeluk agama itu dan secara
bersamaan terdapat delapan orang yang dibaptis pada
tanggal 24 April 1964. Mereka adalah:
14
1. Mardikun
2. Trimorejo
3. Poncowiyono
4. Karyorejo
5. Partosutrisno
6. Sowirjo
13 Wawancara dengan Soekatmo, 4 Juni 2010 dan Marmo,
Ngandagan, 13 Juni 2010.
14 Catatan Gereja S Markus, Ngandagan; Anonim, 75 tahun Gereja
Santo Yohanes Rasul Kutoarjo, 1935-2010, Menuju Gereja Mandiri,
Berdaya Pikat, dan Missioner. Gereja di Karang Turi, Ngandagan
merupakan bagian dari kerasulan gereja di Kutoarjo.
52