Page 200 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 200

GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL

            perlawanan tuan tanah sebagai sesuatu yang harus dihin-
            dari, perdebatan pada inti kepercayaan bahwa model
            reforma agraria neoliberal adalah untuk pembentukan
            kepemilikan tanah pribadi. Model ini berdasarkan “se-
            rangan pasar bebas” sebagai mekanisme yang paling
            diinginkan untuk mengalokasi (kembali) sumber daya
            tanah, membayangkan sebuah proses yang memerlukan
            privatisasi dan desentralisasi. Seringkali di maksudkan pada
            MLAR yang membalikkan apa yang di klaim untuk
            menjadi fitur utama model konventional yang “dipimpin
            negara”: dari implementasi expropriationary hingga vol-
            untary; dari  sentralisasi-statis hingga  privatisasi-desen-
            tralisasi dan seterusnya (Borras 2003; Borras et al. 2007a).
                 Timbulnya model kebijakan tanah neoliberal yang
            banyak menelan korban pada tahun 1990 tentu saja tidak
            tercatat, meskipun ada upaya yang sia-sia oleh pendukung
            RA untuk mengkamuflasekannya sebagai  “anti poverty
            community-based” atau “negosiasi” reforma agraria, atau
            mengemasnya sebagai “pemberdayaan hukum untuk
            masyarakat miskin”.  Namun penting untuk di catat bahwa
            tanggapan pada kebijakan ini pada tataran antar negara
            utama dan aktor sosial pada arena isu reforma agraria
            sudah tercampur, dan munculnya segelintir kelompok
            oposisi. Diantara yang menjadi oposisi model tersebut,
            adalah Via Campesina – sebagai pemimpin yang tidak perlu
            diragukan- dan penyusunan CGAR secara luas dilakukan
            untuk menjadi sarana utama perlawanan global mereka.
                 Dalam usaha kampanye ini, Via Campesina mem-
            perhalus isu agararia yang digunakan pada tahap awal,
            ketika membangun dan tahap konsolidasi mereka
            melakukan “pendekatan berdasarkan hak asasi manusia”
            pada tanah. Padahal kerangka global dari posisi Via
            Campesina terhadap agraria telah muncul bertahun-tahun
            sebelumnya, tepatnya pada tahun 2006 ketika deklarasi



            186
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205