Page 52 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 52

GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL

            lebih baik dalam segala kompleksitasnya. Kami secara
            singkat membahas masalah ini dalam tiga dimensi.
                 Pertama, persamaan dan perbedaan di antara
            Gerakan Agraria Transnasional dan kelompok-kelompok
            lain yang tidak mempunyai bentuk-aksi-aksi yang efektif
            dan strategi yang jelas dan terang. Kebanyakan gerakan
            agraria transnasional mencari organisasi ‘partner’ di
            masyarakat agraria lain. Ketika mereka tidak menemukan
            asosiasi masyarakat miskin pedesaan yang sesuai dengan
            “gambaran dan kesukaan” mereka, mereka cenderung
            untuk menyimpulkan bahwa “tidak ada yang terjadi”
            atau ”tidak ada gerakan sosial” dalam masyarakat terse-
            but. Proses pencarian organisasi partner yang dilakukan
            oleh Gerakan Agraria Transnasional  dalam prakteknya
            biasanya mempertimbangkan sekutu ideologis yang
            potensial serta strategi politik, metode dan bentuk tindakan
            kolektif. Ini adalah alasan dan ciri khas organisasi Gerakan
            Agraria Transnasional di daerah dan negara-negara seperti
            bekas Uni Soviet, Timur Tengah, Afrika Utara (MENA),
            Cina, dan Asia Tenggara, dan dalam beberapa tingkat yang
            signifikan dapat dilihat di negara Sub-Sahara Afrika, yang
            sepertinya tidak memiliki ‘strategi politik yang jelas’ atau
            “lemah secara politik dan organisasi”. Di wilayah-wilayah
            itu biasanya terdapat argumen dan pendapat bahwa “tidak
            ada gerakansosial” atau “tidak ada mobilisasi dan aksi
            protes”.
                 Tetapi karya-karya penting di sekitar tema ‘bentuk
            perlawanan petani sehari-hari’ (misalnya, Scott 1985, 1990;
            Scott dan Kerkvliet 1986;  Kerkvliet 2005) dan studi
            selanjutnya terinspirasi atau dipicu oleh pendekatan ini
            (misalnya, O’Brien 1996; O’Brien dan Li 2006) meng-
            ingatkan kita bahwa asumsi semacam itu mengandung
            masalah. Dalam beberapa kondisi, petani terlibat dalam
            bentuk-bentuk perlawanan sehari-hari yang tidak ‘teror-



            38
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57