Page 47 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 47

Gerakan Agraria Transnasional

               yang kompleks, yang pada gilirannya telah berpengaruh
               pada sifat dan orientasi gerakan, dan pembingkaian isunya
               dan proses-proses pembuatan tuntutannya.
                    Ketiga, salah satu masalahnya adalah kegagalan un-
               tuk merepresentasikan secara signifikan kelompok ma-
               syarakat pedesaan, sebagian karena pembatasan terhadap
               definisi ‘petani kecil [peasant]’ atau ‘petani [farmer]’ . Cara
                                                              18
               pandang konvensional  gerakan agraria pada umumnya
               cenderung ‘berpusat-pada pertanian [agriculture-centered]’,
               dengan ‘masyarakat yang menduduki tanah [people of the
               land]’ sebagai karakter yang menentukan aktor. Tapi sektor
               pedesaan telah lama menjadi beragam dan jamak, seperti
               juga mata pencaharian orang miskin di pedesaan ini (lihat,
               sebagai contoh, Bryceson et al. 2000; Ellis 2000; Rigg
               2006). Untuk membatasi upaya pengorganisasian serta
               pembingkaian-isu dan pembuatan-tuntutan dalam tema
               gerakan yang semata berorientasi pada pertanian maka
               secara efektif hal itu akan mengecualikan porsi yang
               signifikan dalam masalah kelompok miskin pedesaan.
               Kasus buruh migran lintas-negara sangat penting, karena
               mereka merupakan bagian yang besar dari penduduk
               pedesaan di dunia (di daerah asal mereka, tetapi banyak
               juga di negara-negara tujuan migrasi). Jonathan Fox dan
               Xochitl Bada (buku ini) menelaah bagaimana pekerja-



               18  Faktor struktural tentu saja juga signifikan dalam penjelasan
                  mengapa ini terkadang sulit diatur dan mewakilkan desa sebagai
                  perbandingan dengan masyarakat kota. Penyebaran geografikal,
                  keterpencilan, komunikasi dan infrastrukur yang buruk, dan
                  perbedaan besar dari masyarakat desa dan berbagai hubungan sosial
                  di pedesaan yang menurut sejarah sulit untuk mengelola pedesaan,
                  paling tidak sebagai perbandingan dengan upaya untuk mengatur
                  kelas pekerjaan industri kota. Industrilisasi dan munculnya sektor
                  informal yang terkadang mendampingi neoliberalisme selama dua
                  dekade terakhir memberikan kesulitan terbesar di banyak bagian di
                  dunia dalam mengatur penduduk kota miskin dan kelas pekerjaan.


                                                                   33
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52