Page 164 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 164
Relasi Kuasa dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan 155
menggarap tanah buruhan yang luasnya 60 ubin. Dengan demikian
persoalan kemiskinan yang ada di Desa Prigelan dapat direduksi
melalui perbaikan keadilan penguasaan tanah.
Akibat dari strategi penguasaan tanah yang diterapkan di
desa ini, selain mereduksi kemiskinan, juga dapat mencegah para
petani (khususnya petani yang tidak memiliki tanah sawah) dari
keterbelakangan sosial dan ekonomi. Reduksi kemiskinan dan
pencegahan atas keterbelakangan (sosial dan ekonomi) para petani
merupakan sesuatu yang penting bagi Pemerintah Desa Prigelan,
karena relevan dengan visi dan misi yang telah ditetapkannya, seperti:
Pertama, misi ke-2, yaitu meningkatkan sumberdaya masyarakat.
Kedua, misi ke-7, yaitu meningkatkan produksi pertanian dan
peternakan.
Pelaksanaan misi ke-2 dan ke-7 Pemerintah Desa Prigelan
antara lain telah dibuktikan melalui upayanya mewujudkan keadilan
penguasaan tanah. Upaya ini mampu mengurangi kesenjangan
sosial, yang kemudian berdampak pada terjadinya pengurangan
kesenjangan ekonomi di kalangan petani. Inilah proses penerapan
strategi penguasaan tanah yang mampu merangkai segenap usaha
menumbuhkan keadilan, seraya mengurangi kesenjangan sosial
dan ekonomi di kalangan petani. Proses ini berjalan evolutif
berkelanjutan dan berbasis rencana, yang dilakukan secara sadar
oleh petani, masyarakat, dan Pemerintah Desa Prigelan.
Keberhasilan mewujudkan keadilan penguasaan tanah,
akhirnya merembes pada unsur pertanahan lainnya. Lambat laun
muncul fenomena keadilan pemilikan tanah, yang dibuktikan oleh
kesediaan pemilik tanah sawah menyerahkan hak garap atas 1/6 luas
tanah sawahnya.Proses terus berlanjut hingga muncul pula keadilan
penggunaan dan pemanfaatan tanah, yang memperlihatkan adanya
keberdayaan agraris di Desa Prigelan, yang semakin mengarah pada