Page 160 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 160
Relasi Kuasa dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan 151
Prigelan selalu berupaya memberi dukungan layanan kredit bagi
para petani. Bila ada petani yang mengambil kredit di Bank, maka
Kepala Desa akan membuatkan surat keterangan tentang tanah yang
diagunkan, yang datanya berdasarkan data SISMIOP. Sementara itu,
untuk layanan keterangan pemilikan tanah selain berdasarkan data
SISMIOP, Pemerintah Desa Prigelan menggunakan data yang dimuat
pada Buku C Desa (terutama data tentang riwayat tanah).
Kemampuan Pemerintah Desa Prigelan menjadikan segenap
layanannya sebagai bentuk solidaritas agraris, telah mendapat
dukungan dari kelompok tani dan gabungan kelompok tani.
Solidaritas ini memadukan kemampuan segenap elemen tani
dalam merespon dinamika lingkungan sosial dan tuntutan budaya
di masa kini. Segenap elemen tani berupaya memenuhi kebutuhan
dan kepentingannya masing-masing seraya berikhtiar memenuhi
kebutuhan dan kepentingan elemen lainnya. Prospek keberadaan
solidaritas agraris semakin menguat, ketika segenap elemen tani
terpenuhi kebutuhan dan kepentingannya.
Ekspresi solidaritas agraris oleh Pemerintah Desa Prigelan
terhadap para petani, semakin nyata ketika kebutuhan dan
kepentingan petani “diperjuangkan” oleh Pemerintah Desa Prigelan.
Sebagai contoh, Pemerintah Desa Prigelan telah menerapkan
strategi penguasaan tanah, yang mewajibkan para pemilik tanah
sawah menyerahkan hak garap atas tanah sawah seluas 1/6 (satu
per enam) bagian tanah sawah yang dimilikinya kepada Pemerintah
Desa Prigelan. Hak garap ini selanjutnya didistribusikan kepada para
petani yang tidak memiliki tanah sawah, dengan luasan mencapai 60
ubin per kepala keluarga petani.
Strategi dan sekaligus tindakan Pemerintah Desa Prigelan ini
awalnya (tahun 1947) ditetapkan secara “sederhana” (tanpa dasar
hukum yang kuat) oleh kepala desa saat itu (Suparmin). Tujuannya