Page 170 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 170
Relasi Kuasa dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan 161
Maniso (Kepala Desa Prigelan tahun 2012 – 2017) mengungkapkan,
bahwa dalam rangka meningkatkan sumberdaya masyarakat (misi
ke-2) dan meningkatkan produksi pertanian dan peternakan
(misi ke-7), maka Pemerintah Desa Prigelan menerapkan strategi
pertanahan, yang terdiri dari: Pertama, strategi penguasaan tanah,
yaitu memberikan hak garap atas tanah sawah seluas 60 ubin bagi
petani yang tidak memiliki tanah sawah. Kedua, strategi pemilikan
tanah, yaitu melarang orang yang bukan warga Desa Prigelan
membeli bidang tanah di Desa Prigelan. Ketiga, strategi penggunaan
tanah, yaitu mempertahankan tanah sawah agar tidak diubah ke
bentuk penggunaan tanah lainnya. Keempat, strategi pemanfaatan
tanah, yaitu mengoptimalkan tanah sawah yang ada di Desa Prigelan
bagi tanaman padi dan kedelai.
Strategi pertanahan tersebut dimaksudkan untuk mendorong
terwujudnya keadilan, kesejahteraan, dan harmoni sosial, sehingga
memberi kesempatan pada masyarakat (termasuk para petani) Desa
Prigelan untuk berkembang berkelanjutan. Ada dinamika respon
yang mengarah pada dukungan dan kritik atas diterapkannya strategi
pertanahan, tetapi hal ini tidak mematahkan semangat Pemerintah
Desa Prigelan untuk menjalankan visi dan misinya. Sebaliknya, ada
upaya Pemerintah Desa Prigelan untuk merespon kembali respon
yang diberikan oleh masyarakat (termasuk petani) secara arief
dengan membuka ruang diskusi. Dengan demikian masyarakat
semakin mengerti tentang adanya perbedaan kondisi yang nampak
antara Desa Prigelan dengan desa-desa lainnya, yang menunjukkan
ketepatan strategi pertanahan yang diterapkan. Hal paling nyata
nampak, ketika angka kemiskinan di desa ini ternyata lebih rendah
dari angka kemiskinan Kabupaten Purworejo, dan Provinsi Jawa
Tengah, serta nasional.