Page 173 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 173
164 Aristiono Nugroho, Suharno, dan Tullus Subroto
diperoleh atas persetujuan Pemerintah Desa Prigelan, karena sesuai
dan relevan dengan strategi pertanahan yang diterapkan oleh
Pemerintah Desa Prigelan.
Relevansi antara strategi pertanahan dengan program bantuan
yang diterima Gapoktan “Mekar Sari” Desa Prigelan, memudahkan
gapoktan menerima strategi pertanahan. Hal ini juga memudahkan
Gapoktan “Mekar Sari” Desa Prigelan dalam memaknai strategi
pertanahan, karena ternyata strategi tersebut dapat mendukung
perkembangan sosial ekonomi petani. Gapoktan “Mekar Sari”
Desa Prigelan telah mengetahui, bahwa penguasaan, pemilikan,
penggunaan, dan pemanfaatan tanah berkaitan dengan kondisi
sosial ekonomi petani. Kaitan ini disikapi oleh Gapoktan “Mekar Sari”
Desa Prigelan dengan membangun interaksi yang intens, dengan
Pemerintah Desa Prigelan, petani, dan masyarakat Desa Prigelan.
Interaksi yang dibangun antara Gapoktan “Mekar Sari” Desa
Prigelan dengan Pemerintah Desa Prigelan dimaksudkan, untuk
memudahkan gapoktan merespon kehidupan sosial ekonomi
dan dinamika masyarakat. Respon ini berguna sebagai alat
untuk mengendalikan perubahan sosial yang cepat, agar tidak
menimbulkan gegar budaya di kalangan petani. Keketatan (regidity)
pada pelaksanaan strategi pertanahan relevan dengan kondisi desa
yang memodern, seraya mempertahankan instrumen tradisional
dalam arus modernitas. Uniknya, ternyata strategi pertanahan
yang diterapkan mampu meredam modernitas Desa Prigelan,
berupa menguatnya ikatan komunalitas. Padahal biasanya desa
yang mengalami modernisasi cenderung melepaskan ikatan
komunalitasnya.
Ikatan komunalitas yang terus “dipasang” di Desa Prigelan telah
mendapat dukungan dari Gapoktan “Mekar Sari” Desa Prigelan, karena
mampu mencegah hadirnya ketimpangan penguasaan, pemilikan,