Page 20 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 20

Relasi Kuasa dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan  11

            atau  pembatasan.  Marjinalisasi  juga dapat difahami  sebagai
            pembatasan dari partisipasi secara penuh di dalam masyarakat yang
            sebagian disebabkan tidak terakomodasinya mereka ke dalam pasar
            tenaga kerja. Lebih lanjut Sutaryono (2013:11) menjelaskan, bahwa
            marjinalisasi petani  dapat  difahami  sebagai proses pembatasan
            petani  terhadap penguasaan  dan pemilikan  alat produksi utama
            (lahan  pertanian),  dan  lapangan  kerja yang  berhubungan  dengan
            sektor pertanian.
                Sementara  itu,  Elizabeth  Walter  (2004)  menjelaskan,  bahwa
            marjinalisasi  (marginalize) adalah upaya yang dilakukan  terhadap
            seseorang atau  suatu  kelompok  sehingga orang atau  kelompok
            tersebut menjadi  tidak  penting  atau  tidak mampu berperan.
            Relevan dengan  yang disampaikan  Elizabeth  Walter,  maka  pada
            Bab “Menghindarkan Diri Dari Ketermarjinalan”, Sutaryono
            menyebutkan  perlunya melakukan intervensi. Secara  gamblang
            Sutaryono (2013:299) menjelaskan, bahwa strategi penguatan akses
            bagi  petani  tidak dapat dilepaskan dari  strategi  reforma agraria,
            karena reforma agraria mencakup penguasaan asset dan penguatan
            akses.
                Oleh karena itu, ketika  strategi  pertanahan  pemerintah  desa
            diterapkan, maka  strategi  tersebut minimal memiliki  dua  unsur,
            yaitu: Pertama, isi strategi pertanahan, yang terdiri dari: (1) strategi
            dalam  penguasaan dan  pemilikan  tanah, dan  (2)  strategi dalam
            penggunaan dan pemanfaatan tanah. Kedua, akomodasi kebutuhan
            petani dalam strategi pertanahan, yang terdiri dari: (1) pencapaian
            keadilan dan kesejahteraan, dan (2) terwujudnya harmoni sosial dan
            prospek keberlanjutan.
                Strategi pertanahan pemerintah  desa  semacam  inilah  yang
            selanjutnya dimaknai oleh pihak-pihak terkait, yang sesuai tujuannya
            dapat dimaknai  sebagai  instrumen untuk  memberdayakan petani
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25