Page 29 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 29

20    Aristiono Nugroho, Suharno, dan Tullus Subroto
            strategi  pemanfaatan tanah,  yaitu  mengoptimalkan tanah  sawah
            yang ada di Desa Prigelan bagi tanaman padi dan kedelai.
                Penerapan strategi pertanahan di Desa Prigelan dimaksudkan
            untuk terus menerus mempertahankan livelihood on-farm, dengan
            membuka kesempatan bagi adanya pekerjaan di bidang pertanian,
            khususnya  pertanian di atas  tanah  sawah  (padi dan  kedelai).
            Pekerjaan  ini  harus dapat dilakukan dalam  jangka waktu  relatif
            panjang pada hidup seseorang, walaupun untuk itu ia harus tekun
            dan bersungguh-sungguh  agar mendapat hasil  yang  optimal.
            Pola  pikir  semacam  ini  akan  memberi  petani  suatu  kesempatan,
            untuk bergerak ke posisi atau status sosial yang lebih tinggi, selain
            mendapatkan sejumlah uang.
                Strategi  pertanahan  yang  telah mengalami internalisasi  di
            kalangan petani Desa Prigelan menjadi pandangan dan pengontrol
            tindakan  dan perilaku petani.  Interaksi petani  dengan pihak  luar
            dapat saja  menjadi stimulus  bagi  diubahnya strategi  pertanahan,
            tetapi akhirnya peraturan desa menjadi pematah “serangan” tersebut.
            Eksploitasi dan  pemanfaatan  sumberdaya alam  (termasuk  tanah)
            tidak  dilarang,  tetapi  harus  dikendalikan,  demikianlah  urgensi
            peraturan desa yang memuat strategi pertanahan. Dengan demikian
            peningkatan kesejahteraan  petani  tetap harus  diupayakan  seraya
            mempertahankan kelestarian kemampuan tanah yang ada di Desa
            Prigelan.
                Peningkatan kesejahteraan petani merupakan daya tarik, untuk
            mendukung upaya  mempertahankan  livelihood  on-farm. Oleh
            karena hal ini tidak mungkin muncul tiba-tiba, maka banyak hal
            yang  perlu diperhatikan  saat dilakukan  upaya  mempertahankan
            livelihood on-farm,  misalnya  yang  terkait  dengan  sosio-ekonomi,
            sosio-ekologi,  dan  sosio-legitimasi. Dengan kata lain,  penerapan
            strategi  pertanahan  perlu didukung oleh  kondisi  sosio-ekonomi,
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34