Page 96 - RATA: Manual Menilai Konflik Tenurial secara Cepat
P. 96

RaTA: Manual Penilaian Cepat ...  85

              pengubahan hutan itu didasari klaim para penduduk desa
              bahwa area itu dulu merupakan milik para leluhur mereka
              yang menjalankan peladangan berpindah, sebelum di-
              ubah menjadi bagian wilayah hutan negara oleh peme-
              rintah kolonial Belanda (Baplan-Dephut, tidak dipub-
              likasikan). Sebuah penelitian serupa mendapati situasi
              yang sejenis (Galudra dll., 2005b), juga sebelum jaman
              Reformasi (Nurhawan dll., 2006). Pemerintah sekarang
              nampaknya tidak sadar akan adanya bukti sejarah dan
              harus memecahkan persoalan hukum terkait klaim-klaim
              itu, sebelum menetapkan area itu menjadi taman nasio-
              nal.


              5. Kesimpulan

                  Dalam esensinya, definisi kepemilikan tanah hutan
              dan proses pemetakan hutan yang didasarkan pada regu-
              lasi kolonial Belanda pun telah menjadi perkara sengketa
              tanah di area Gunung Halimun-Salak. Pemerintah seka-
              rang nampaknya tidak sadar akan kondisi itu dan lebih
              memilih untuk melanjutkan kebijakan pemerintah kolo-
              nial Belanda, juga dengan memperluas regulasi kolonial
              terkait hutan, sebab kebijakan Belanda itu sudah siap
              untuk dijadikan dasar untuk ekspansi atau konsolidasi
              kontrol pemerintah atas area Gunung Halimun-Salak.
              Karenanya, ketika pemerintah menyatakan area Gunung
              Halimun-Salak sebagai taman nasional berdasarkan
              proses pemetakan yang dilakukan oleh penguasa kolonial
              Belanda, maka beberapa aktor pun menolaknya.
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101