Page 105 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 105
92 Aristiono Nugroho dan Sutaryono
merupakan konsep pengembangan pariwisata yang
berkelanjutan, yang bertujuan untuk mendukung upaya-
upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya), serta
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaannya,
sehingga kegiatan ini dapat memberikan manfaat ekonomi
kepada masyarakat setempat.
Ketika Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
Republik Indonesia (2009) menekankan perlunya partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan ecotourism, maka hal
ini barulah memungkinkan, bila ditempuh upaya untuk
menciptakan interaksi timbal-balik yang berkesinambungan
antara faktor kognitif (pemikiran), faktor perilaku, dan faktor
lingkungan. Dalam proses determinasi timbal-balik itulah
terletak kesempatan bagi masyarakat, untuk memperbaiki
kemampuannya. Masyarakat tidak menempatkan diri
semata-mata sebagai objek tak berdaya, melainkan subjek
yang mampu berpikir, bersikap, bertindak, dan berperilaku,
yang dapat memanfaatkan kondisi alam, ekonomi, sosial,
dan budaya. Dengan demikian antara masyarakat dengan
lingkungan merupakan pihak yang saling mempengaruhi
atau berelasi timbal balik.
Relasi timbal balik antara masyarakat dengan
lingkungannya inilah, yang sedikit banyak “mewarnai”
beberapa prinsip dalam ecotourism, seperti: Pertama,
memiliki komitmen pelestarian lingkungan dan ekonomi
berkelanjutan; Kedua, mengikuti kaidah-kaidah ekologis dan
permusyawaratan masyarakat setempat; Ketiga, memberikan
manfaat kepada masyarakat setempat; Keempat, peka