Page 109 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 109
96 Aristiono Nugroho dan Sutaryono
memberikan pendapatan serta keuntungan (proit) bagi
masyarakat setempat, agar kegiatan ini dapat berlanjut dari
generasi ke generasi. Untuk itu masyarakat setempat perlu
didorong, untuk memberikan jasa dan produk wisata yang
berkualitas. Keuntungan yang diperoleh dari ecotourism
hendaknya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ilmu
dan pengetahuan wisata masyarakat setempat, misalnya
melalui pelatihan produk dan jasa wisata tingkat desa.
Kelima, prinsip partisipasi masyarakat setempat, yang
memberi arahan agar kegiatan ecotourism yang dilakukan
melibatkan masyarakat setempat. Sebagaimana diketahui
kesediaan masyarakat setempat, untuk terlibat dalam
ecotourism barulah akan muncul, bila kondisi alam dan
budaya yang ada di daerahnya memberi keuntungan bagi
mereka. Sebaliknya, agar kondisi alam dan budaya yang
ada di daerah wisata memberi keuntungan bagi masyarakat
setempat, maka ia harus dikelola dengan sebaik-baiknya
oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu, edukasi dan
penyadaran perlu diberikan kepada masyarakat, agar mereka
bersedia berpartisipasi dalam mengelola kondisi alam dan
budaya yang ada di daerahnya.
Lima prinsip dasar pengembangan ecotourism di Indonesia
berpeluang berhasil di Lereng Merapi, karena masyarakat
setempat memiliki kemampuan untuk mengekspresikan
respon instrumental, yang merupakan hasil belajar terus
menerus atas segenap pengalaman hidup dan situasi Lereng
Merapi. Pada umumnya respon ini dimiliki secara individual,
karena ia berbasis pengamatan individu atas individu lainnya