Page 133 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 133
120 Aristiono Nugroho dan Sutaryono
dan peralatan seni karawitan terkubur material gunung api,
namun setelah erupsi berakhir masyarakat Dusun Kaliadem
kembali menghidupkan seni ini. Kondisi ini menarik, karena
para wisatawan dapat menikmati, belajar, dan mengalami hal-
hal yang berkaitan dengan budaya masyarakat, yang memiliki
unsur kearifan kultural (seni karawitan);
(5) Dusun Jambu, yang memiliki karakter pelestari
kearifan spiritual, yang ditandai dengan tradisi “Merti
Dusun”. Tradisi ini dilaksanakan pada Bulan Maulud, sebagai
rasa syukur kepada Tuhan, yang telah berkenan mengirim
utusannya untuk mengajarkan kebaikan kepada manusia.
Kondisi ini menarik, karena para wisatawan dapat menikmati,
belajar, dan mengalami hal-hal yang berkaitan dengan budaya
masyarakat, yang memiliki unsur kearifan spiritual (tradisi
“Merti Dusun”);
(6) Dusun Kopeng, yang memiliki karakter pelestari
kearifan kultural, yang ditandai dengan adanya grup kesenian
jatilan yang berdiri sejak tahun 1954, dan eksis hingga hari ini
dengan aktivitas mengisi acara kesenian di beberapa tempat
(hotel) di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa
Tengah. Kondisi ini menarik, karena para wisatawan dapat
menikmati, belajar, dan mengalami hal-hal yang berkaitan
dengan budaya masyarakat, yang memiliki unsur kearifan
kultural (seni jathilan).
Inisiasi pengembangan ecotourism merupakan suatu
langkah awal, yang didorong oleh adanya kondisi dan potensi
dusun-dusun di Lereng Merapi. Pelaksanaan (penerapan)
dan pengembangan ecotourism di Lereng Merapi memberi