Page 211 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 211

198   Aristiono Nugroho dan Sutaryono

            baik. Sebagaimana  diketahui konsolidasi tanah  di Lereng
            Merapi menghasilkan  kawasan  yang tertata  baik, sehingga
            berpeluang membentuk    harmoni sosio-spasial dan  dapat
            mensejahterakan  masyarakat. Bila  muncul keadaan  darurat
            bencana  (erupsi Gunung Merapi), penataan  kawasan  pasca
            konsolidasi tanah  ini mampu  mendukung evakuasi anggota
            masyarakat  secara  cepat, sehingga  keselamatan  masyarakat

            dapat secara optimal diupayakan. Evakuasi lebih mudah dan
            lebih  cepat  dilaksanakan, karena  adanya  jalur-jalur  evakuasi
            berupa jalan desa yang lebih lebar dari sebelumnya. Jalan desa
            yang diperlebar  merupakan  hasil STUP  (Sumbangan  Tanah
            Untuk  Pembangunan) yang dikontribusikan   oleh  peserta
            konsolidasi tanah, untuk kepentingan bersama.

                Pada  akhirnya, sertipikat  hak  atas  tanah  dan  kawasan
            Lereng Merapi yang tertata  baik  membuka  peluang bagi
            dilaksanakannya  ecotourism.  Untuk  mendukung peran
            ecotourism  sebagai strategi penghidupan  masyarakat, maka
            berbagai potensi di Lereng Merapi perlu dikonsolidasi dalam
            bingkai kelembagaan. Hal ini penting, agar  pengelolaan,
            pengaturan, dan koordinasi dapat dilakukan secara optimal,

            sehingga  segenap  potensi dapat  berdayaguna  dan  berhasil
            guna. Oleh  sebab  itu, pengembangan  kelembagaan  perlu
            dilakukan, baik pengembangan kelembagaan oleh masyarakat,
            maupun pengembangan kelembagaan oleh pemerintah desa.



            B.  Pengembangan Kelembagaan
                Kelembagaan  merupakan  salah  satu  aspek  pokok  yang
            menjadi landasan dalam pengembangan wilayah, selain aspek
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216