Page 81 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 81
68 Aristiono Nugroho dan Sutaryono
Sadar dan Tertib Pertanahan), petugas Kantor Pertanahan
Kabupaten Sleman, dan utusan PPPM-STPN, serta Kepala
Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman berupaya sedapat
mungkin memecahkan masalah yang timbul di lapangan.
Sebagaimana hasil pemetaan atas respon masyarakat,
maka cara yang ditempuh oleh pelaksana konsolidasi tanah
berada pada “jalur yang tepat”. Hal ini sesuai dengan “pesan”
tentang pentingnya komunikasi dalam penyelesaian masalah.
Upaya membangun komunikasi nampak ketika para peserta
dan pelaksana konsolidasi tanah terhubung (terkoneksi)
dalam suasana diskusi yang egaliter. Suasana ini memberi
kesempatan bagi mereka untuk bersama-sama memikirkan
solusi atas masalah yang dihadapi.
Hasil Supervisi dan Monitoring Konsolidasi Tanah
menunjukkan, bahwa masalah yang harus segera diatasi adalah
keterbatasan tenaga (sumberdaya manusia) yang mampu
menghubungkan peserta konsolidasi tanah dengan para
petugas kantor pertanahan. Hal ini semakin terasa penting,
karena akhirnya akan berkaitan dengan pemberkasan. Oleh
karena itu, Kepala Kantor Wilayah BPN Daerah Istimewa
Yogyakarta menghubungi Ketua STPN, melalui Surat Kepala
Kantor Wilayah BPN Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor
0818/400-34/V/2014 tanggal 20 Mei 2014 perihal Permintaan
Bantuan Tenaga Mahasiswa STPN. Melalui surat ini Kepala
Kantor Wilayah BPN Daerah Istimewa Yogyakarta meminta
bantuan 12 orang mahasiswa STPN untuk membantu
masyarakat menyiapkan kelengkapan berkas sebagai peserta
konsolidasi tanah pada tanggal 21 hingga 31 Mei 2014.