Page 187 - Masalah Pertanahan di Indonesia
P. 187

(2)   Apalagi untuk perluasan jaringan tersier yang pada dasamya di
                     serahkan tanggung jawab pembuatannya kepada para petani
                     pemanfaat air sendiri akan terasa sangat berat, karena mereka tidak
                     memperoleh ganti rugi.

            b.  Di Daerah-daerah Pengembangan Baru
                Pada daerah-daerah irigasi yang jaringan-jaringan irigasinya baru selesai
                dibangun, diperlukan kegiatan masyarakat tani, antara lain pencetakan
                sawah.

                     Pada dasamya pembukaan sawah baru (pencetakan sawah) adalah
                tanggung jawab masyarakat tani sendiri, akan tetapi kenyataannya proses
                pencetakan sawah mengalami hambatan - hambatan yang disebabkan
                oleh:
                (1)   Keadaan ekonomi para petani pemilik tanah sangat lemah sehingga
                     sambil melakukan pencetakan sawah, masih harus melakukan
                     pekerjaan-pekerjaan untuk dapat memenuhi keperluan hidup
                     sehari-hari;
                (2)   Status tanah sering tidak diketahui dengan jelas, karena sertifikat
                     tanah  belum  ada,  sehingga  mengalami  kelambatan-kelambatan
                     memperoleh kredit untuk pencetakan sawah (menurut laporan ha1
                     ini telah dapat diatasi, bahwa di dalam rangka pelaksanaan Kredit
                     Investasi Kecil (K.I.K.) kredit telah dapat diperoleh dengan surat
                     keterangan penilikan);

                (3)   Pemilikan tanah secara guntai (absentee), yang pemiliknya besar
                     kemungkinannya memang bukan petani;
                (4)   Kurangnya minat pemilik setempat atau seorang guntai dalam
                     penggunaan tanahnya untuk dijadikan sawah.
            c.   Di Daerah Pengembangan Rawa Untuk Pertanian.

                Walaupun dalam beberapa hal telah adanya kerjasama antar instansi,
                baik Pemerintah maupun Swasta, tetapi dalam pengembangan ini masih
                terdapat masalah, ialah :
                (1)   Adanya areal yang akan dikembangkan yang bertindihan dengan
                     daerah-daerah Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan Pertambangan;


                                           152
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192