Page 185 - Masalah Pertanahan di Indonesia
P. 185

2.  Tanah-Tanah Dengan Hak Perorangan

                a.   Pemilikan tanah secara guntai (absentee) menyebabkan pembayaran
                     ganti rugi, membutuhkan waktu lebih lama karena pemilik
                     bertempat tinggal jauh dari tanah yang bersangkutan;
                b.  Status pemilikan tanah yang tidak diketahui dengan jelas misalnya
                     dengan adanya jual-beli dibawah tangan dan tidak didaftarkan,
                     sehingga  pemilik  baru  tidak  mempunyai  bukti  sertifikat  atau
                     dokumen yang sah pun sering mempersulit dan memperpanjang
                     pekerjaan pembebasan tanah;

                c.   Adanya surat kuasa mutlak dari pemilik lama kepada pemilik
                     baru yang biasanya seorang pemilik guntai, menghambat pula
                     pembebasan tanah oleh proyek;
                d.  Dalam pembangunan jaringan irigasi yang akan mengambil tanah
                     petani, baik untuk primer maupun sekunder, ada kalanya dirasakan
                     para pemilik penggarap tanah-tanah sempit (berkisar antara 0,1
                     – 0,5 ha) kurang ikhlas untuk melepaskan tanahnya, walaupun
                     dengan pemberian ganti rugi oleh proyek;
                e.   Spekulasi daripada orang-orang yang beruang/bermodal dengan
                     cara pembelian tanah-tanah yang sudah diketahui akan digunakan
                     oleh sesuatu proyek, dengan harapan akan memperoleh keuntungan
                     di dalam harga yang akan ditetapkan oleh panita, mempersulit
                     pembayaran ganti rugi menurut Peraturan-peraturan perundangan.
                     (langsung kepada yang berhak).






















                                           150
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190