Page 221 - Mozaik Rupa Agraria
P. 221

Sebastian, menjelaskan masalah-masalah laten dari diskriminasi
           etnis dan ras yang ia sandang.
               Dalam  Orang Cina,  Bandar  Tol, Candu  dan  Perang Jawa:
           Perubahan Persepsi tentang Cina 1755-1825, sejarawan Peter Carey
           menjelaskan, kesenjangan ekonomi yang makin lebar.

               Di Indonesia  tidak lagi  bisa  dijawab  dengan kebijakan
           pribumi/nonpribumi,  karena  masalahnya  bukan  pribumi  dan
           non  pribumi,  masalahnya adalah  sistem ekonomi  yang  sarat
           kapitalisme dan kolonialisme.

               Rekomendasi  KOMNAS  HAM  dan  tuntuan para  penyintas
           agar Instruksi Kepala Daerah DIY 1975  dicabut  oleh Gubernur
           disambut  kecemasan  pendukung kebijakan,  mereka  khawatir
           etnis  Tionghoa  di  DIY  akan jadi  semakin kaya. Kekhawatiran
           ini  sebenarnya  sudah  diantisipasi oleh  UUPA  yang  membatasi
           penguasaan dan pemilikan tanah untuk setiap subyek hak, baik
           WNI  maupun badan hukum,  sebab  tanah  mempunyai  fungsi
           sosial.

               Diskriminasi etnis dan ras yang ditimbulkan dari penerapaan
           Instruksi Kepala Daerah DIY 1975 akan terus-menerus merawat
           konflik  agraria  dan  HAM di  DIY  jika  tidak  diselesaikan.  Demi
           memenuhi asas legal dan kepastian hukum, Prof. Ni’matul Huda
           berpendapat, “Karena Instruksi itu bukan peraturan perundang-
           undangan, yang bisa dilakukan executive review atau pencabutan
           oleh lembaga yang membentuk. Atau, Instruksi itu harus diubah
           menjadi Peraturan Daerah (Perda) atau Perda Istimewa.”
               Solusi  selain  penerbitan  Peraturan  Perundangan  yang
           menegaskan pelarangan terhadap etnis tertentu untuk memiliki
           tanah ialah pencabutan Instruksi Kepala Daerah DIY 1975 diiringi
           pemberlakuan pembatasan penguasaan dan pemilikan tanah bagi
           kelompok yang mempunyai aset melampaui batas sebagaimana



           208    Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang
   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226