Page 226 - Mozaik Rupa Agraria
P. 226
Hikayat Sidat
Desi Noviyani
Pada suatu malam rembulan baru yang gelap gulita di palung
yang dalam di samudera selatan Jawa, lahirlah Sidat kecil. Malang,
seketika itu pula ia harus kehilangan ibunya. Usai sudah tugas
ibunya mengandung dan mengantarkan Sidat dan saudara-
saudaranya ke dunia. Sejak saat itu, Sidat kecil harus mengurus
dirinya sendiri. Beruntung, di kampung halamannya itu makanan
selalu cukup tersedia.
Namun, dalam diri Sidat mengalir darah pengelana yang
ia warisi dari ibu dan nenek-moyangnya. Jiwa petualangan itu
memandu mereka berkelana menempuh jarak yang begitu jauh
melintasi berbagai samudera. Dari Laut Sargasso hingga Sungai
Danube di Eropa sana. Dari palung di barat Mentawai hingga
kali-kali kecil di perbukitan Menoreh. Menurut Ki Penyu yang
telah banyak makan asam garam, ibu Sidat menghabiskan masa
dewasanya di Sungai Opak. Rumahnya terletak di antara akar
gayam. Ia menjaga air di sana. Dalam penjagaannya sungai itu
senantiasa bersih dan menjadi tempat tinggal banyak binatang air.