Page 241 - Mozaik Rupa Agraria
P. 241

erat, sebagaimana yang diucapkan oleh warga, “Paling jauh dituk
           sepupu  dua kali  (paling  jauh hubungan keluarga  di  sini masih
           satu keturunan dari buyut)”. Wilayah kerja yang dimaksud adalah
           wilayah perairan, berupa sungai dan danau serta wilayah daratan,
           seperti kebun dan hutan.
               Empangau berada di tepi Sungai Kapuas, Kecamatan Bunut
           Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Dari
           ibu kota kabupaten Kapuas Hulu, Putussibau, perjalanan menuju
           perkampungan  ini bisa  ditempuh  selama  3-4  jam  ke  arah  hilir
           menyusuri Kapuas dengan speed boat bermesin 40 PK. Dari kota
           kecamatan Bunut Hilir, untuk milir (menuju hilir) ke Empangau
           dibutuhkan waktu sekitar satu jam dengan kendaraan yang sama.

               Kampung Empangau didirikan oleh Kerajaan Melayu Bunut
           lebih  dari  dua ratus  tahun  lalu untuk  menjaga perbatasannya
           dengan Kerajaan Melayu Jongkong yang terletak di muara sungai
           Embau, anak  sungai  Kapuas.  Pada awalnya,  hanya ada enam
           keluarga dari Bunut yang diminta mendiami Empangau sebagai
           tanda bahwa bahwa yang ditempatinya ini masih menjadi daerah
           kekuasaan Kerajaan Bunut.

               Karena  persediaan  ikan  yang  melimpah,  banyak  orang,
           termasuk dari Embau pindah ke Empangau dan turun-temurun
           menetap  di  sana. Migrasi  penduduk ke Empangau  semakin
           meningkat  tatkala  hutan  Empangau  dibuka untuk penebangan
           kayu sekitar tahun 1980-1990-an, juga karena ramainya aktivitas
           perdagangan dan perburuan arwana kala itu.

               Desa ini  mempunyai  tipe  pemukiman  dengan  pola linear,
           rumah-rumah  berderet mengikuti  alur  sungai.  Sungai  Kapuas
           bagi warga  Empangau adalah  pusat aktivitas  harian,  seperti
           mandi,  cuci,  dan memelihara ikan  di  keramba. Sebelumnya,
           air Kapuas memang menjadi  sumber  utama  air minum,  tetapi
           seiring  pencemaran dari  wilayah  hulu dimana  penambangan


           228    Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang
   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246