Page 313 - Mozaik Rupa Agraria
P. 313

Demi Anak Cucu


































                              Gambar 2: Pertemuan pertama
               “Apakah bapak-ibu bercita-cita mewarisi  tanah  pertanian
           Selopamioro  yang  subur atau  hancur  kepada anak-cucunya?”,
           tanya saya. Tidak ada satupun yang menimpali dengan kalimat
           berbeda.  “Kami pilih  yang pertama,” respon  mereka  dengan
           kompak. Jawaban ini sangat berbeda dengan petani sub-urban di
           kawasan yang dekat pusat pembangunan di Jogja yang tidak punya
           harapan memiliki keturunan menjadi  petani  di masa  datang.
           “Yang penting sekarang saja mas, anak-anak tidak ada yang mau
           jadi petani, kalau saya mati nanti paling warisan tanah saya akan
           dijual,” cerita salah seorang petani peserta sekolah tani di utara
           kota Jogja.




           300    Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang
   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317   318