Page 319 - Mozaik Rupa Agraria
P. 319
hidup atau telah terurai menjadi kompos, di dalam tanah. Mikro
fauna, mikro flora, jamur, bakteri, humus adalah nama-nama yang
kemudian menentukan seberapa subur tanah secara biologis.
Sifat, lakon, kandungan yang ada pada itu seluruhnya kemudian
yang berperan menghidupi apa yang tumbuh di atas tanah.
Ukuran saintifik yang jamak digunakan untuk menilainya adalah
kadar bahan organik, populasi dan keanekaragaman mikrofauna,
mikroflora, jamur serta bakteri.
Kesuburan fisik dijabarkan sebagai sifat-sifat fisik tanah yang
mampu mendukung tumbuh kembang tanaman. Parameter yang
mewakili atribut tersebut biasanya berupa porositas, tekstur dan
struktur tanah, kapasitas lapang air dan massa jenis tanah. Bila
variabel-variabel tersebut berada pada keadaan ideal boleh juga
disebut tanah itu gembur.
Yang perlu menjadi catatan dari kesuburan fisik adalah
kondisinya yang banyak dipengaruhi oleh kehadiran kesuburan
biologi. Sebagai contoh, tanah gembur umumnya mengandung
banyak humus. Berkat humus, tanah mampu secara fisik
menyimpan air lebih banyak dan lama. Sebaliknya, bila miskin
bahan organik, tanah mudah memadat alias kehilangan porositas
dan di musim kemarau mudah kering. Tanah yang kehilangan
kompos juga akan kehilangan mikrofauna seperti cacing yang
berperan penting meningkatkan porositas tanah.
Pungkasan, kesuburan kimia dijelaskan sebagai seluruh
karakter kimia dari materi-materi yang berada di dalam tanah
yang berperan penting dalam menyokong kehidupan di atas
tanah. Takaran yang dipakai untuk menilai adalah kadar hara, pH
tanah, kapasitas tukar kation (KTK), kapasitas tukar anion (KTA).
Berdasarkan kategori ini, tanah disebut subur bila mengandung
nutrisi dalam jumlah cukup, pH tanah di kisaran 6-7, nilai KTK
dan KTA tinggi serta kelarutan zat-zat beracun rendah.
306 Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang